Kemensos Gandeng Klasis Gereja Bangun Lumbung Sosial
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto dan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dalam Rapat Tingkat Menteri membahas Penanganan Dampak Bencana Tanah Longsor dan Bencana Kelaparan di Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, bertempat di Kantor Kemenko PMK, Jakarta pada Rabu (25/10).
Foto: ANTARA/HO-BNPBJAKARTA - Kementerian Sosial (Kemensos) akan menggandeng klasis-klasis gereja untuk membangun lumbung sosial guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi ancaman bencana alam di wilayah Provinsi Papua Pegunungan.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan bahwa kementerian sudah bekerja sama dengan sejumlah klasis gereja di wilayah Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan, untuk menyiapkan lumbung sosial.
"Jangka panjangnya kita sudah kerja sama dengan klasis-klasis gereja untuk menyiapkan buffer stock (stok penyangga), tapi yang utama untuk lumbung sosial," katanya di Jakarta, Kamis (26/10).
Dalam upaya mitigasi kekeringan, Risma mengatakan, pemerintah saat ini fokus mengajari warga kampung membudidayakan tanaman pangan, utamanya tanaman yang tahan kondisi cuaca ekstrem. "Kita sudah berangkat Tolikara untuk menanam kentang, wortel, sawi, dan umbi-umbian," katanya.
Pemerintah dari tahun 2021 sampai 2023 menyiapkan 36 lumbung sosial di Provinsi Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Pegunungan, Papua Selatan, dan Papua Tengah sebagai upaya kesiapsiagaan menghadapi kemungkinan terjadi bencana kekeringan yang dapat menyebabkan kekurangan pangan.
Lima lumbung sosial sudah disediakan di Kota Sorong (Papua Barat), Kabupaten Teluk Wondama (Papua Barat), dan Kabupaten Maybrat (Papua Barat Daya).
Sebanyak 21 lumbung sosial disediakan di Kabupaten Biak, Keerom, Sarmi, dan Supiori di Provinsi Papua serta empat lumbung sosial disiapkan di Kabupaten Jayawijaya, Tolikara, dan Pegunungan Bintang di Provinsi Papua Pegunungan.
Di samping itu, ada tiga lumbung sosial di Kabupaten Merauke dan Boven Digoel di Provinsi Papua Selatan serta tiga lumbung sosial di Kabupaten Nabire, Puncak Jaya, dan Paniai di Provinsi Papua Tengah.
Tanggap Darurat
Sebelumnya, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendukung percepatan penanganan bencana longsor dan kekeringan yang menjadi penyebab bencana kelaparan di Kabupaten Yakuhimo, Papua Pegunungan.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan, pemerintah daerah setempat telah mengeluarkan status Tanggap Darurat Bencana mulai 21 Oktober hingga 1 November 2023.
Tidak hanya menyiapkan logistik, BNPB juga akan menyiapkan satu unit pesawat jenis Cessna Grand Caravan dengan muatan hampir menyentuh 1.500 kg dalam satu kali penerbangan.
"Kami siapkan beras 20 ton, makanan siap saji 10.000 paket, biskuit portein 10.000 bungkus, tenda pengungsi 5 unit , sembako 1.500 paket, hygiene kits 1.500 paket, solar panel 50 unit, dan anggaran operasional 1 miliar rupiah," ucapnya.
Berita Trending
- 1 Cagub Khofifah Pamerkan Capaian Pemprov Jatim di Era Kepemimpinannya
- 2 Ini Klasemen Liga Inggris: Nottingham Forest Tembus Tiga Besar
- 3 Cawagub Ilham Habibie Yakin dengan Kekuatan Jaringannya di Pilgub Jabar 2024
- 4 Cagub Luluk Soroti Tingginya Pengangguran dari Lulusan SMK di Jatim
- 5 Cagub Risma Janji Beri Subsidi PNBP bagi Nelayan dalam Debat Pilgub Jatim