![Kemenperin Beberkan Keuntungan Hilirisasi Industri Kelapa Sawit](https://koran-jakarta.com/images/article/kemenperin-beberkan-keuntungan-hilirisasi-industri-kelapa-sawit-230815115454.png)
Kemenperin Beberkan Keuntungan Hilirisasi Industri Kelapa Sawit
![Kemenperin Beberkan Keuntungan Hilirisasi Industri Kelapa Sawit](https://koran-jakarta.com/images/article/kemenperin-beberkan-keuntungan-hilirisasi-industri-kelapa-sawit-230815115454.png)
Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin, Putu Juli Ardika
Terdapat dua kebijakan utama dalam mempercepat pertumbuhan populasi industri hilir kelapa sawit, yaitu kebijakan fiskal tarif bea keluar progresif sesuai rantai nilai industri, serta insentif perpajakan bagi investasi baru atau perluasan sektor industri oleofood, oleochemical, dan biofuel.
"Kedua kebijakan ini sangat efektif dalam mendorong hilirisasi industri kelapa sawit," imbuhnya.
Putu menerangkan, dalam sejarahnya, hilirisasi industri kelapa sawit konsisten dijalankan sejak tahun 2007. Pada saat itu ekspor minyak sawit mentah atau Crude palm Oil (CPO) sekitar 60 persen dari total ekspor kelapa sawit nasional. Padahal, CPO digunakan sebagai bahan baku industri pangan, non pangan dan biofuel di negara tujuan ekspor sehingga nilai tambahnya kurang dinikmati oleh domestik.
"Melalui kebijakan bea keluar yang berorientasi pro-industri, pertumbuhan kapasitas produksi industri minyak goreng, oleofood, oleokimia, dan biodiesel meningkat secara signifikan," tutur Putu.
Pada tahun 2010, kapasitas pabrik pengolahan CPO (refinery) hanya sekitar 25 juta ton. Namun, melalui kebijakan hilirisasi, kapasitas refinery meningkat tiga kali lipat menjadi 75 juta ton pada tahun 2022.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya