Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemenkeu: Jakarta perlu "Creative Financing" untuk Jadi Kota Global

Foto : ANTARA/Ade Irma Junida

Tangkapan layar Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKDP 2025 dan RPJMD 2025-2045 Provinsi DKI Jakarta di Jakarta, Selasa (23/4).

A   A   A   Pengaturan Font

"DKI ini punya neraca keuangan yang bagus. Jadi DKI, atau nantinya DKJ (Daerah Khusus Jakarta), punya modal untuk melakukan 'alternative' atau 'creative financing'. Kebutuhan pembangunan begitu besar, tentu tidak cukup ditutupi APBN dan APBD."

Jakarta --Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menilai Pemerintah Provinsi DKI Jakarta perlu untuk memanfaatkan skema pembiayaan kreatif (creative financing)guna mendukung visi menjadi kota global.

"DKI ini punya neraca keuangan yang bagus. Jadi DKI, atau nantinya DKJ(Daerah Khusus Jakarta), punya modal untuk melakukan 'alternative'atau 'creative financing'. Kebutuhan pembangunan begitu besar, tentu tidak cukup ditutupi APBN dan APBD," kata Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Luky Alfirman dalam Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) RKDP 2025 dan RPJMD 2025-2045 Provinsi DKI Jakarta di Jakarta, Selasa.

Pembiayaan kreatif yang dimaksud, lanjut Luky, salah satunya dengan cara mengakses pinjaman daerah atau obligasi daerah serta sukuk daerah.

Sejatinya, kata dia, pinjaman atau surat utang daerah tidak dapat diterbitkan oleh sembarang pemda.

Luky menyebut hanya sejumlah pemda yang bisa menerbitkan surat utang tersebut untuk mendukung pembangunan daerah karena obligasi daerah harus dikeluarkan oleh pemda yang memiliki kinerja keuangan yang baik.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : Antara, Sujar

Komentar

Komentar
()

Top