Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Keselamatan Penerbangan

Kemenhub Intensifkan Pemeriksaan Boeing 737 Max 8

Foto : ANTARA/Dhemas Reviyanto

Sampaikan Keterangan - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) menyampaikan keterangan terkait perkembangan kecelakaan pesawat Lion Air di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Kamis (1/11).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Setelah mencopot direktur dan tiga kru teknik penerbangan Lion Air dengan nomor registrasi PKLQP, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) meningkatkan intensitas pemeriksaan terhadap pesawat Boeing 737 Max 8, termasuk juga menjalin komunikasi dengan produsennya, Boeing.

"Tindakan pertama adalah mengintesifkan pemeriksaan pesawat dan melakukan ramp check secara mendalam. Kami juga akan melihat prosedur, aspek kelaikan, dan kelengkapan peralatan," kata Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, dalam konferensi pers di kantor Kemenhub, Jakarta, Kamis (1/11).

Dari hasil pemeriksaan tersebut, tambahnya, apabila ditemukan masalah teknis, khususnya yang mengacu pada pembuatan pesawat Boeing 737 Max 8, maka penggunaan pesawat jenis tersebut akan dikaji ulang.

"Seperti diketahui, ada sepuluh pesawat milik Lion Air. Direktorat Kelaikan Udara akan melakukan inspeksi dan sudah memberikan surat. Kita juga akan berdiskusi dengan Boeing yang beberapa hari lagi akan datang," kata Budi.

Selain melakukan pencopotan, Budi Karya Sumadi juga akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penerbangan bertarif murah atau low-cost carrier (LCC).

"LCC merupakan kebutuhan, bukan LCC yang salah, tapi bagaimana kita meningkatkan keselamatan terhadap penerbangan," kata Budi.

Sementara itu, Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, M Pramintohadi Sukarno, menjelaskan pembebastugaskan direktur teknik dan kru Lion Air sudah sesuai regulasi tentang penerbangan sipil yang berlaku,

yakni Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan dan Civil Aviation Safety Regulation Part 121 yang mengatur tentang Certification and Operating Requirements, Domestic, Flag, and Supplemental Air Carriers.

Baru Satu Bagian

Di tempat terpisah, investigator KNKT, Ony Soerjo Wibowo, memastikan seluruh proses penyelidikan black box akan dilakukan di laboratorium KNKT. "Akan di-download di KNKT, di laboratorium kita.

Pendahulu kami sudah bersusah payah membuat laboratorium. Kita akan memanfaatkan semaksimal mungkin," ujarnya.

KNKT akan mengoptimalkan alat yang ada dan bila mengalami kesulitan akan bekerja sama dengan beberapa pihak seperti bantuan dari Amerika ataupun Boeing yang merupakan produsen dari pesawat Boeing 738 MAX 8.

"Dengan bantuan seluruh pihak walaupun pesawat baru, kami masih punya resources," papar Ony. Menurut Ony, black box yang ditemukan oleh tim Basarnas belum seutuhnya lengkap, masih ada satu bagian yang harus dicari lagi.

"Belum bisa memastikan. Jadi, kita belum tahu apa yang kita dapatkan ini apakah FDR ataupun CVR. Kita akan periksa dulu verifikasi masih banyak cara kami punya caranya percayakan kepada kami," pungkas Ony. mza/AR-2

Penulis : Mohammad Zaki Alatas

Komentar

Komentar
()

Top