Rabu, 13 Nov 2024, 16:45 WIB

Kemendikdasmen: Pendidikan Numerasi PAUD Bukan soal Angka dan Hitungan

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti saat berinteraksi siswa di ruang kelas TK.

Foto: ANTARA/Farhan Arda Nugraha

Jakarta -- Direktorat Sekolah Dasar Ditjen PAUD Dikdasmen Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengatakan pendidikan numerasi pada tingkat PAUD bukan hanya seputar angka dan hitungan.

1731490639_103e0db15424f40f49e5.jpgMenteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti saat berinteraksi siswa di ruang kelas TK Angkasa Sri Mulyono Herlambang Palembang, Sumatra Selatan, Jumat (1/11). 

Penelaah Teknis Kebijakan TIM PDM 09 Transisi SD Devi Rahmawati menerangkan kemampuan numerasi termasuk dalam kemampuan fondasi peserta didik PAUD untuk memasuki satuan pendidikan SD, sehingga tujuan utamanya ialah peserta didik mampu mengenali dan memahami berbagai informasi secara lisan, tulisan, maupun berbagai media atau alat bantu.
“Jadi kemampuan numerasi tingkat PAUD tidak hanya berbicara terkait angka dan perhitungan, melainkan harus mencakup pengenalan terhadap lima lingkup numerasi yang harus dilakukan secara bertahap,” kata Devi dalam webinar bertajuk "Transisi PAUD ke SD Membangun Jembatan Pendidikan Berkesinambungan" di Jakarta pada Rabu.
Ia menyebutkan kelima lingkup numerasi tersebut adalah bilangan, geometri, pola, analisis data, serta pengukuran, yang diperkenalkan dan diajarkan dengan mengaitkan pada aktivitas keseharian peserta didik.

Sebagai contoh, Devi menyebutkan pendidikan numerasi dengan lingkup geometri bisa diajarkan dengan mengenali, memahami, dan mengingat, berbagai bentuk mainan di dalam ruangan sebagai bagian dari bentuk bidang konkret.
Contoh lainnya ialah mengenalkan lingkup pola dengan mengajak peserta didik untuk merapikan dan mengelompokkan buku atau mainan ke dalam kategori tertentu setelah selesai sesi pembelajaran.
Oleh karena itu ia menegaskan pendidikan numerasi di tingkat PAUD bukanlah membangun kemampuan membaca, menulis, dan berhitung (calistung) peserta didik secara tepat dan instan, melainkan untuk mempersiapkan peserta didik siap mempelajari calistung secara lebih terstruktur dengan menggunakan kurikulum di tingkat satuan pendidikan SD.

Redaktur: -

Penulis: Antara, Sujar

Tag Terkait:

Bagikan: