Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Rabu, 05 Mar 2025, 01:20 WIB

Kemendikdasmen: Jadwal Belajar di Rumah Selama Ramadan Bertambah, Kini Tinggal Tunggu SKB Tiga Menteri

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, di Jakarta, Selasa (4/3).

Foto: Muhamad Marup

JAKARTA - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, mengatakan jadwal belajar di rumah selama Ramadan 2025 akan bertambah. Terkait kepastiannya, dia meminta masyarakat untuk menunggu surat edaran terbaru yang akan diterbitkan dalam waktu dekat.

“Tinggal menunggu SKB tiga menteri. Mudah-mudahan itu bisa memberikan jawaban terkait pembelajaran di bulan Ramadan,” ujar Mu’ti, di Jakarta, Selasa (4/3).

Dia menuturkan, siswa sekolah atau madrasah diwajibkan belajar mandiri di lingkungan keluarga, tempat ibadah, dan masyarakat mulai 27-28 Februari dan 3-5 Maret 2025. Pembelajaran di sekolah atau madrasah pada 6-20 Maret 2025. “Kemudian 21-28 Maret, 2-8 April itu libur Idul Fitri bagi sekolah atau madrasah,” jelasnya.

Mu’ti menjelaskan, perubahan ini sesuai dengan hasil pertemuan dengan Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi. Selain itu, keputusan ini juga menindaklanjuti dimbauan dari Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono terkait Work From Anywhare (WFA).

“Sesuai dengan pertemuan dengan Menhub, tentang WFA dan imbauan arahan dari pak AHY supaya libur H-7, ungkapnya.

Sementara itu, Pakar Sosiologi Pendidikan Universitas Airlangga, Tuti Budirahayu, mengatakan, guru dan orang tua memiliki peran dalam membimbing siswa selama Ramadan. Menurutnya, perlu ada kesepakatan antara guru, siswa, dan orang tua dalam menyusun jadwal kegiatan.

Dia menyarankan orang tua mengecek aktivitas anak setelah pulang bekerja. Menurutnya, kecanduan gawai menjadi tantangan yang perlu diatasi selama Ramadan.

“Anak-anak perlu dialihkan ke kegiatan ibadah dan aktivitas produktif. Peerlu juga kerja sama antara anak, orang tua, dan guru agar Ramadan menjadi lebih bermakna,” katanya.

Tuti menyebut, kegiatan produktif selama puasa dapat meningkatkan prestasi akademik dan keterampilan sosial siswa. Menurutnya, bulan Ramadan melatih siswa dalam menginternalisasi nilai-nilai sosial.

Dia melanjutkan, selama Ramadan siswa belajar mengelola waktu lebih baik melalui aktivitas terstruktur. Menurutnya, kondisi tersebut dapat berpengaruh pada efektivitas belajar dan kesiapan menghadapi tantangan akademik setelah Ramadan. “Jika dijalankan dengan baik, kegiatan Ramadan dapat membentuk kebiasaan positif jangka panjang,” tuturnya.

Redaktur: Sriyono

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.