Kemendikbudristek Gandeng Babinsa Lestarikan Cagar Budaya Kalimantan Timur
Dialog budaya untuk melestarikan cagar budaya di Kalimantan Timur, digelar Kemendikbudristek di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa (15/10).
Foto: ANTARA/Muhammad Solih JanuarBALIKPAPAN - Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XIV Kaltim-Kaltara Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) menggandeng bintara pembina desa (Babinsa) untuk melestarikan cagar budaya di Kalimantan Timur (Kaltim).
"Kami harus bermitra untuk pemajuan kebudayaan," ujar Direktur Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat Kemendikbudristek Sjamsul Hadi usai pembukaan dialog budaya di Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur, Selasa.
Sejauh ini, tekan menjalin kemitraan dengan kementerian dan lembaga, lanjut dia, dan sudah membentuk tim koordinasi layanan advokasi Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan Masyarakat Adat.
Saat ini sedang berproses membangun kerja sama melalui nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Kejaksaan Agung dan Kodam VI/Mulawarman.
Kerja sama perlu dilakukan sebab di Kaltim dan Kaltara banyak aset yang dimaknai sebagai objek cagar budaya dan sudah dalam bentuk situs, untuk di Kodam VI/Mulawarman yang menjadi ujung tombak adalah Babinsa yang langsung bersentuhan dengan masyarakat di penjuru desa.
"Bantuan Babinsa diyakini mampu melakukan mitigasi dan selesaikan masalah, Babinsa mudah bangun komunikasi masyarakat Kaltim dan Kaltara dengan pendekatan budaya," katanya.
"Tujuan lindungi cagar budaya adalah untuk wujudkan rasa cinta tanah air dan mencintai budaya," tambah Kepala BPK Wilayah XIV Kaltim-Kaltara Titi Lestari sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Kemendikbudristek.
Diharapkan BPK dan Babinsa bisa bertukar data dalam rangka pemajuan kebudayaan di Kaltim dan Kaltara, secara teknis dalam kerja sama BPK di daerah selalu bermitra dengan Babinsa.
"Ada transfer pengetahuan tentang budaya yang bisa bangun menuju masyarakat maju dan BPK siap bangun masyarakat untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN)," ujar Titi Lestari.
Kota Balikpapan dan Kota Tarakan di Provinsi Kalimantan Timur, Kepala Pembina Mental Kodam VI/Mulawarman Kolonel Inv Aris Windarto menimpali, banyak peninggalan sejarah.
"Terutama peninggalan sejarah perang dunia ke dua antara Jepang dengan sekutu, seperti meriam, bunker dan sebagainya," jelasnya.
Kemendikbudristek meminta bantuan mencatat apabila ada laporan masyarakat menyangkut peninggalan sejarah agar bisa mengamalkan dan menjaga cagar budaya tersebut, kemudian laporkan kepada BPK untuk disampaikan kepada pemerintah.
Peninggalan sejarah yang tidak dilaporkan dikhawatirkan hilang begitu saja tergerus usia karena situs sejarah tidak dijaga, jadi harus ada pemeliharaan diupayakan jangan sampai hilang, demikian Aris Windarto. Ant
Redaktur: -
Penulis: Deri Henriawan
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Pemeintah Optimistis Jumlah Wisatawan Tahun Ini Melebihi 11,7 Juta Kunjungan
- 2 Dinilai Bisa Memacu Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Harus Percepat Penambahan Kapasitas Pembangkit EBT
- 3 Permasalahan Pinjol Tak Kunjung Tuntas, Wakil Rakyat Ini Soroti Keseriusan Pemerintah
- 4 Sabtu, Harga Pangan Mayoritas Turun, Daging Sapi Rp131.990 per Kg
- 5 Desa-desa di Indonesia Diminta Kembangkan Potensi Lokal