Kemendikbudristek Beri Sertifikat WBTB kepada 213 Maestro
Seniman Sanggar Seni Kinanti Sekar dan Unique Project Theater membawakan tarian Pandonga di Kantor BPNB Yogyakarta, Senin (2/10). Acara yang diinisiasi UNESCO Jakarta dan dihadiri para pelestari batik, pelajar, serta penyandang disabilitas itu rangkaian peringatan Hari Batik Nasional dan untuk melestarikan warisan budaya nasional, khususnya batik yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia sejak 2 Oktober 2009.
Kemendikbudristek telah memberikan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) kepada 213 maestro sebagai bentuk komitmen pemerintah menginventarisasi dan melindungi warisan budaya Indonesia
JAKARTA - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memberikan sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) kepada 213 maestro sebagai bentuk komitmen pemerintah menginventarisasi dan melindungi warisan budaya Indonesia.
"Jadi kami sudah menetapkan 213 WBTB dari 777 kebudayaan yang didaftarkan tahun ini. Sertifikatnya nanti diberikan kepada perwakilan dari 31 provinsi pada 25 Oktober di Kota Tua (Jakarta, red.)," kata Direktur Perlindungan Kebudayaan Kemendikbudristek, Judi Wahjudin, saat dihubungi di Jakarta, Sabtu (7/10).
Di antara 213 warisan budaya yang telah diverifikasi, disidangkan, hingga akhirnya ditetapkan, kata dia, dangdut masuk dalam penetapan WBTB tahun ini.
"Rhoma Irama langsung yang kemarin menjadi salah satu narasumber dalam sidang sebelum ditetapkan. Ini yang ditetapkan musik dangdut klasik ya," ujar dia.
Judi menjelaskan pemberian sertifikat tersebut sesuai dengan Undang-Undang No. 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya