Kemendikbudristek Beri Sertifikat WBTB kepada 213 Maestro
Seniman Sanggar Seni Kinanti Sekar dan Unique Project Theater membawakan tarian Pandonga di Kantor BPNB Yogyakarta, Senin (2/10). Acara yang diinisiasi UNESCO Jakarta dan dihadiri para pelestari batik, pelajar, serta penyandang disabilitas itu rangkaian peringatan Hari Batik Nasional dan untuk melestarikan warisan budaya nasional, khususnya batik yang telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya tak benda dunia sejak 2 Oktober 2009.
Ia mengharapkan penetapan warisan budaya Indonesia memperkuat kesadaran, tanggung jawab, dan semangat untuk terus melakukan perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan, baik untuk pemilik kebudayaan maupun masyarakat.
Para maestro atau pelaku kesenian dan kebudayaan yang menjadi pewaris WBTB, kata Judi, diprioritaskan mendapatkan pendampingan dalam hal pelestarian.
Direktorat Pembinaan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan Kemendikbudristek berkoordinasi dengan unit pelaksana teknis (UPT) di 23 daerah serta pemerintah daerah setempat menjadi pihak yang memberikan pelatihan, bimbingan teknis, sertifikasi, serta sederet anugerah kebudayaan sebagai bentuk pendampingan sekaligus stimulan kepada para maestro untuk kegiatan terkait dengan pelestarian WBTB.
"Misalnya pelatihan tata panggung, tata cahaya, atau juga yang sifatnya fisik berkaitan langsung dengan objeknya, seperti konservasi, alih media, pemeliharaan, pembersihan dengan intensitas yang berbeda-beda," kata dia.
Judi menjelaskan pendampingan dan stimulan tersebut mewujudkan kehadiran negara, baik pemerintah pusat maupun daerah, dalam proses pelestarian serta pewarisan budaya Nusantara. Ant/I-1
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya