Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemendikbud Perlu Perbaiki Pola Komunikasi ke Publik

Foto : Antara/Benardy Ferdiansyah.

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata.

A   A   A   Pengaturan Font

Lebih jauh Itje menilai POP masih relevan jika dilihat dari tujuan pelaksanaan programnya. Pasalnya, pemerintah memerlukan bantuan dari organisasi masyarakat (Ormas) di bidang pendidikan untuk memeratakan kualitas guru di Indonesia yang jumlahnya sekitar 3 juta guru.

Dia menambahkan pelibatan Ormas yang sudah terjun dalam dunia pendidikan dapat membuat program pelatihan guru lebih sesuai kebutuhan dan perkembangan zaman. Menurutnya, dibanding membiarkan Ormas tersebut bergerak sendiri-sendiri, pemerintah mesti hadir agar orientasi pelatihannya sama.

"Jadi pemerintah menggandeng supaya nantinya organisasi-organisasi ini menuju titik yang sama dengan pemerintah," ucapnya.

Perlu diketahui, POP merupakan upaya peningkatan kualitas guru agar meningkatkan kualitas literasi, numerasi, dan karakter siswa. Pada pelaksanaannya, program dengan anggaran 595 miliar rupiah ini bekerja sama dengan sejumlah Ormas terpilih. Meski begitu, program tersebut dinilai tidak transparan, terutama dalam pemilihan organisasi-organisasi yang terlibat.

Terkait terpilihnya Tanoto Foundation dan Putera Sampoerna Foundation yang memicu masalah terkait POP, Itje menilai hal tersebut hanya kesalahan komunikasi saja. Banyak yayasan perusahaan yang sudah mampu menangani pelatihan guru dengan jumlah besar disertai dengan infrastruktur, sistem keuangan, dan sistem monitoring evaluasi yang mapan sehingga pantas terlibat dalam POP.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top