Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kemendikbud Ingatkan Kesepakatan Kelas Kunci Pemanfaatan Kecerdasan Buatan

Foto : ANTARA/Flickr/Mike MacKenzie

Ilustrasi - Kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin kian menyita perhatian dunia.

A   A   A   Pengaturan Font

Jakarta - Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PDM) Kemendikbudristek mengingatkan pentingnya kesepakatan kelas dalam pemanfaatan kecerdasan buatan/AI dalam pembelajaran.

Pengembang Teknologi Pembelajaran Direktorat SD Ditjen PDM Kemendikbudristek Noor Ginanjar mengatakan kesepakatan kelas tersebut menjadi poin penting beretika dalam memanfaatkan kecerdasan buatan untuk proses belajar mengajar di kelas, apa yang boleh digunakan dan sejauh mana penggunaannya.

"Dengan adanya kesepakatan kelas itu, guru tetap memiliki otoritas untuk memilih dan mendesain materi apa saja yang disediakan melalui AI yang akan digunakan untuk proses pembelajaran sesuai dengan kondisi kelas masing-masing," kata Ginanjar dalam seri webinar bertajuk Merancang Pengaman Pembelajaran Interaktif dengan Kecerdasan Buatan di Jakarta, Rabu.

Ia pun menambahkan, kesepakatan kelas itu mencakup edukasi awal dari tenaga pendidik mengenai pemanfaatan kecerdasan buatan yang tidak akan menggantikan aspek pedagogi dalam proses belajar mengajar.

Itu artinya, lanjut dia, teori bisa ditanyakan kepada AI, proses belajar dapat dibantu oleh AI, namun aspek pedagogi, didikan ataupun pengajaran hanya bisa dilakukan oleh tenaga pendidik.

Oleh karena itu, tenaga pendidik perlu memberikan literasi digital yang cukup kepada siswa sebelum memanfaatkan AI dalam proses belajar sehingga keberadaannya tidak menjadi bumerang dan tetap sebagai teknologi pembantu untuk melatih kemampuan bernalar siswa.

"Artinya, pelaku utama dari pedagogi itu sendiri adalah tenaga pendidik sehingga kehadiran teknologi AI hanya sebagai sarana pendukung pembelajaran, bukan pengganti. Sampai kapan pun guru tidak akan pernah bisa tergantikan oleh teknologi. Teknologi hanya membantu proses pembelajaran lebih cepat, lebih baik, lebih efisien," tegasnya.

Selain itu, tenaga pendidik juga perlu menyediakan sesi diskusi dan refleksi di akhir pelajaran guna menerima penilaian bagaimana kecerdasan buatan membantu proses belajar mengajar di kelas serta apa kekurangan dari pemanfaatan AI tersebut dalam pengalaman belajar siswa.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top