Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Kamis, 29 Agu 2019, 06:00 WIB

Kembangkan Tanaman Jadi Obat-obatan Alami

Kerja Sama - Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat (kanan) seusai menandatangani kerja sama pengembangan obat-obat herbal, di Semarang, Selasa (27/8).

Foto: KORAN JAKARTA/HENRI PELUPESSY

SEMARANG - Kekayaan tanaman Indonesia sangat potensial untuk dikembangkan menjadi komoditas obat-obatan herbal. Dari sekitar 28.000 tanaman di Indonesia, baru 360 jenis tanaman obat yang terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Untuk itu, peran perguruan tinggi, khususnya jurusan kedokteran dan farmasi sangat dibutuhkan.

"Dunia kedokteran dan farmasi bisa turut berperan dalam menggali potensi alam melalui penelitian, uji toksifitas tanaman obat, serta mencari dosis yang tepat untuk pengobatan," kata Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat, di Pabrik Sido Muncul, Bergas, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Selasa (27/8).

Irwan menyampaikan itu didampingi Rektor Universitas Halu Oleo Kendari, Muhammad Zamrun, seusai menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) Pengembangan Obat-obat Alami. Melalui kerja sama antara PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk dan Universitas Halu Oleo, Kendari ini akan dikembangkan obat-obat herbal.

Menurut Irwan, melalui kerja sama dengan dunia pendidikan ini harapannya mereka bisa turut berperan melakukan penelitian terhadap potensi alam di sekitarnya untuk dikembangkan menjadi obat-obatan alami.

Program Pemerintah

Kerja sama tersebut, tambah Irwan, sejalan dengan program pemerintah, khususnya BPOM yang menargetkan setiap tahun ada minimal 50 tanaman yang dipatenkan sebagai tanaman obat, dari 28.000 tanaman yang ada di Indonesia. Apalagi, universitas memiliki tenaga-tenaga peneliti yang andal, khususnya pada fakultas farmasi dan kedokteran.

Sementara itu, Rektor Universitas Halu Oleo Kendari, Muhammad Zamrun, mengatakan Universitas Halu Oleo telah memiliki laboratorium khusus pada fakultas kimia, yang didukung dari farmasi dan kedokteran. Sejumlah akademisi dan peneliti di kampus Halu Oleo juga sudah sempat meneliti. Ada sebanyak 876 tanaman di Sulawesi Tenggara yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional.

"Kami telah melakukan sejumlah penelitian secara kimia terkait bahan alam yang bisa dijadikan obat dan kosmetik," ujar Zamrun.

SM/N-3

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Henri pelupessy

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.