Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kembangkan Inovasi Cerdas, Strategi Kaltim Mengelola Lingkungan Berkelanjutan

Foto : ANTARA/HO-Bioma

Danau gambut dan rumah-rumah sarang burung walet di Muara Siran, Kenohan, Kutai Kartanegara.

A   A   A   Pengaturan Font

Kemudian pada awal 2023 telah ditambahkan dua inisiatif model baru terkait pengelolaan ekosistem lahan basah. Inisiatif model ini diterapkan di Desa Muara Siran, Kecamatan Muara Kaman, Kutai Kartanegara dan di Danau Mesangat, Kecamatan Long Mesangat; serta di Danau Kenohan Suwi, Muara Ancalong, Kutai Timur.

"Berdasarkan hasil telaah dan analisis, maka ekosistem lahan basah Mesangat-Suwi dan ekosistem lahan gambut Muara Siran disepakati untuk menjadi tambahan dari 11 inisiatif model yang sudah terbentuk berdasarkan Kesepakatan Pembangunan Hijau," jelas Soeyitno.

Ekosistem lahan basah, seperti didefinisikan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, merupakan suatu wilayah genangan atau wilayah penyimpanan air, yang memiliki karakteristik daratan dan perairan. Disebut ekosistem lahan basah, bila memiliki ekosistem unik dan atau memiliki berbagai tipe vegetasi; kedua, habitat burung air dan atau burung migran; ketiga, habitat jenis satwa terancam punah, endemik, dan atau dilindungi; keempat, tempat pencadangan air bersih bagi kawasan sekitarnya; dan/atau; kelima, memiliki nilai ekonomi, ilmiah, spiritual budaya dan jasa ekosistem lainnya.

Ekosistem lahan basah yang menonjol adalah hutan rawa, riparian, dan rawa gambut. Ekosistem gambut berperan penting untuk menjaga keseimbangan tata air, cadangan karbon, hingga habitat keanekaragaman hayati. Keberadaan danau gambut yang terjaga, bisa menyelamatkan perekonomian warga, sekaligus menjaga fungsi gambut.

Lahan basah yang berada di Desa Muara Siran adalah ekosistem gambut yang pengelolaannya secara konsisten didampingi oleh Yayasan Biosfer Manusia (Bioma) sejak 2012. Mereka telah merestorasi dan merehabilitasi gambut melalui peningkatan ekonomi alternatif, seperti budi daya sarang burung walet. Budi daya ini menjadikan masyarakat lebih peduli terhadap ekosistem gambut. Pasalnya, bila danau gambut rusak, maka hasil produksi sarang burung walet juga ikut menurun.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top