![Kemandirian Energi Mendesak](https://koran-jakarta.com/images/article/phpslj5qa_resized.jpg)
Kemandirian Energi Mendesak
![Kemandirian Energi Mendesak](https://koran-jakarta.com/images/article/phpslj5qa_resized.jpg)
Pemanfaatan energi baru dan terbarukan sebagai sumber pasokan listrik akan menghemat devisa dan anggaran negara.
JAKARTA - Pembangunan pembangkit listrik berbasis energi baru dan terbarukan (EBT) merupakan kebutuhan nasional yang sudah tidak bisa ditunda lagi. Pertumbuhan penduduk dan ekonomi membuat permintaan pasokan listrik terus meningkat sehingga sumber daya ketenagalistrikan berbasis EBT di seluruh Indonesia perlu dioptimalkan secara lestari.
Pengamat energi, Marwan Batubara, mengatakan pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber pasokan listrik akan menghemat devisa dan anggaran negara. Selama ini, biaya produksi listrik PLN mahal karena sebagian besar pembangkitnya berbasis diesel sehingga dibutuhkan impor solar yang banyak dan berkonsekuensi menekan kurs rupiah terhadap dollar AS.
Menurut Marwan, Indonesia harus mewujudkan kemandirian energi dengan mengoptimalkan energi baru dan terbarukan untuk memenuhi kebutuhan nasional. "Pembangkit listrik dari energi baru dan terbarukan sangat lestari dan sampai sekarang belum ada dampak negatifnya terhadap lingkungan, terutama hutan," ujar dia, di Jakarta, Selasa (14/8).
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Muchamad Ismail
Komentar
()Muat lainnya