Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Aksi Ekstremis -- Pelaku Terkoneksi Jaringan Jawa-Bali

Kelompok NII Sumatera Barat Merekrut Anak-anak

Foto : istimewa

Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Kombes Aswin Sirega

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut Aswin, 16 tersangka teroris tersebut juga berkeinginan mengganti ideologi Pancasila dengan Syariat Islam secara kaffah. Mereka rutin berlatih melakukan kegiatan i'dad (latihan militer), tambahnya. "Bahkan mereka merencanakan persiapan logistik berupa persenjataan," katanya.

Aswin mengatakan Densus 88 Antiteror Polri terus berupaya maksimal untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dari ancaman teror, termasuk mereka yang ingin menggagalkan roda pemerintahan. "Polri akan selalu melakukan yang terbaik untuk masyarakat, bangsa, dan negara," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan membenarkan bahwa Densus 88 Mabes Polri telah menangkap 16 teroris. Sebagian besara ditangkap di Kabupaten Dharmasraya, 12 orang. "Adapun empat tersangka lainnya dicokok di Kabupaten Tanah Datar," kata Brigjen Ahmad.

Beberapa waktu lalu, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo juga sempat mengomentari soal fenomena Aparatur Sipil Negara (ASN) terlibat tindak pidana terorisme. Menurut Tjahjo, untuk mengidentifikasi seorang ASN atau PNS terlibat jaringan terorisme tak gampang, perlu waktu lama. "Mengidentifikasi terorisme pada oknum ASN tidak bisa satu atau dua hari," ujarnya.

Tjahjo mencontohkan dalam kasus penangkapan seorang ASN yang bekerja di Pemkab Tangerang oleh Densus 88 beberapa waktu yang lalu. Kata dia, ASN tersebut ternyata sudah lama terpapar paham radikal. Setelah 11 tahun, baru kebongkar. Tjahjo minta para ASN berhati-hati menerima ajakan. Harus bisa jaga diri agak tak terjerumus ke dalam jaringan teroris.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top