Kelaparan dan Kolera Mengakhiri Republik San Marco
Venesia yang telah merdeka dari pemerintahan Napoleon Bonaparte kemudian memproklamasikan dirinya sebagai Republik San Marco. Namun demikian Austria yang merasa mendapatkan mandat memiliki wilayah itu, tidak pernah mengakuinya.
Pada Januari 1848, Austria menangkap para pemimpin liberal terkemuka di Venesia. Berita tentang pemberontakan di Wina, pelarian Metternich dan pemberian konstitusi, membuat otoritas Austria di Venesia mengalah dan membebaskan mereka pada tanggal 18 Maret, khususnya pengacara Daniele Manin, yang dibawa dengan penuh kemenangan oleh orang-orang Venesia ke Piazza San Marco.
Manin memobilisasi para pekerja di pelabuhan militer kota (arsenalotti) dan pasukan Italia yang melayani Kekaisaran Austria di Venesia. Pasukan Jerman dan Kroasia yang tersisa terpaksa dievakuasi bersama pihak berwenang Austria.
Pemerintahan sementara Venesia pun dibentuk dengan Daniele Manin sebagai pemimpinnya hingga kota tersebut harus menyerah setelah satu tahun oleh pengepungan, pada bulan Agustus 1849.
Namun, zaman bergerak dengan cara yang tidak dapat diubah. Kota-kota utama di daratan Venesia sudah bergejolak pada abad kedelapan belas di bawah kekuasaan terpusat yang terletak di laguna. Pada musim semi 1848, mereka menyaksikan serangan balasan Austria di bawah pimpinan Radetzky. Ia kemudian melakukan pemungutan suara untuk bersatu dengan Kerajaan Sardinia, seperti yang telah dilakukan Lombardy.
Namun Venesia yang terputus dari daratan belum dapat ditaklukkan Austria. Pasukan sukarelawan Italia yang dipimpin oleh mantan pasukan Kepausan di Vicenza, menduduki kembali sebagian besar Veneto. Pada saat itu bahkan Venesia memilih untuk dianeksasi Kerajaan Sardinia pada bulan Juli dan Manin menyerahkan pemerintahan kepada perwakilan Raja Carlo Alberto.
Hampir sebulan kemudian, Carlo Alberto, dikalahkan oleh Austria, meninggalkan Milan dan Lombardy menandatangani gencatan senjata di Salasco pada Agustus 1848. Venesia kembali memproklamasikan republik dan memanggil kembali Manin sebagai presidennya dengan komitmen untuk melawan pengepungan Austria dengan cara apa pun.
Austria kemudian melakukan pengepungan Kota Venesia. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan melakukan serangan udara dengan balon. Namun serangan itu tidak berhasil karena faktor laguna alami sebagai penghalang dan angin yang bertiup dari laut ke daratan.
Republik San Marco akhirnya menyerah kepada Austria pada 22 Agustus 1849. Venesia akhirnya menyerah, setelah dilanda pengepungan selama berbulan-bulan, yang menimbulkan epidemi kolera dan kelaparan. hay/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya