Nasional Luar Negeri Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona Genvoice Kupas Splash Wisata Perspektif Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kekurangan Zat Besi Berpengaruh pada Kemampuan Memori Kerja Anak-anak SD

Foto : Haryo Brono/Koran Jakarta

Koordinator Riset dan Kajian Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH (kiri) dan Direktur Eksekutif FKI, Prof. Nila F Moeloek (kanan), berfoto bersama usai memaparkan hasil riset terkait dampak kekurangan gizi kepada kemampuan belajar anak SD, di Jakarta pada hari Selasa (21/10).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sebuah studi yang dilakukan organisasi kajian nirlaba Fokus Kesehatan Indonesia (FKI) pada 500 anak sekolah dasar (SD) di Jakarta pada anak-anak yang kurang gizi berisiko gangguan kemampuan belajar. Mereka adalah yang kekurangan zat besi dan berisiko mengalami anemia, kekurangan energi, dan memiliki perawakan pendek.

Penelitian yang dipimpin langsung oleh Direktur Eksekutif FKI, Prof. Nila F Moeloek dan Koordinator Riset dan Kajian FKI Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK, FRSPH menyimpulkan bahwa anak dengan kondisi kurang zat besi, kurang energi, dan perawakan pendek karena kurang gizi berisiko hingga tiga kali lipat lebih tinggi untuk mengalami gangguan memori kerja (working memory). Hal ini berkebalikan dengan anak-anak yang memiliki status gizi baik.

"Temuan ini merupakan peringatan keras terhadap masa depan kesehatan dan pendidikan di Indonesia. Karena working memory adalah indikator sangat penting untuk keberhasilan belajar anak di sekolah," katanya dalam paparan riset tersebut di Jakarta para hari Selasa (22/10).

Ia menerangkan, memori kerja itu dibutuhkan agar anak bisa mengikuti instruksi guru, fokus pada tugas pelajaran, bahkan untuk menghafal dan menginterpretasikan informasi jangka pendek. Jika skor memori kerjanya rendah maka proses dasar otak untuk belajar selama sekolah tidak akan berjalan dengan baik.

Menurut Dr Ray Wagiu Basrowi, penelitian FKI ini membuktikan bahwa fakta adanya kondisi kurang gizi, dan anemia defisiensi besi pada anak SD ini bisa mengancam prestasi akademik murid sekolah dasar di kemudian hari. Jika hal ini terjadi pada banyak anak di Indonesia tentu akan merugikan masa depan bangsa.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top