
Dapatkan Greenland, Kehilangan Norwegia
Foto: IstimewaPerdamaian Kiel yang ditandatangani pada tanggal 14 Januari 1814 dengan Swedia sangat merugikan Kerajaan Denmark. Akibatnya negara ini kehilangan Norwegia, akibat bersekutu dengan Prancis selama Perang Napoleon.
Foto: Istimewa
Dalam Perdamaian Kiel ditentukan bahwa Denmark harus menyerahkan Norwegia kepada raja Swedia. Hanya bekas jajahan Norwegia yaitu Islandia, Greenland, dan Kepulauan Faroe yang tetap menjadi milik Denmark. Pulau strategis Helgoland yang terletak di Laut Utara terpaksa diserahkan kepada Inggris, yang saat menjadi bagian dari Jerman.
Sejarah Norwegia bermula pada akhir abad ke-18. Pada saat itu Denmark mengalami masa kemakmuran yang besar. Negara ini antara lain mendapat keuntungan dari tindakan merkantilisme Perancis yang melarang perdagangan dengan Inggris.
Perdagangan dan pelayaran Denmark mendapat manfaat dari hal ini. Pada tahun 1780, Denmark-Norwegia mengadakan apa yang disebut ‘aliansi netralitas bersenjata’ dengan Swedia dan Prusia, untuk melindungi perdagangan negara-negara netral. Rusia kemudian juga bergabung dengan aliansi ini.
Di Inggris, orang-orang menyaksikan dengan cemas ketika Denmark mendapat keuntungan dari perdagangan dengan Perancis. Pada tahun 1801, armada Inggris yang dipimpin oleh Laksamana Horatio Nelson menyerang Kopenhagen. Sebagian besar armada Denmark dihancurkan dan Denmark terpaksa meninggalkan ‘perjanjian netralitas bersenjata.’
Pada tahun-tahun berikutnya, Denmark awalnya tetap netral. Pada tahun 1807 hal ini berubah. Setelah Napoleon menyimpulkan aliansi dengan Rusia pada tahun itu, Inggris khawatir Denmark akan bergabung dengan aliansi ini.
Armada Inggris kemudian melancarkan serangan lagi ke Kopenhagen. Sebagian besar armada baru Denmark disita sehingga tidak dapat digunakan dalam kemungkinan serangan Prancis-Denmark di Inggris.
Prancis telah memanfaatkan kapal dengan baik sejak kekalahan di Trafalgar pada tahun 1805. Denmark bereaksi dengan marah dan menyatakan perang terhadap Inggris. Beberapa tahun kemudian, pasukan Denmark bertempur di pihak Prancis selama Pertempuran Stralsund, di mana perwira Prusia Ferdinand von Schill, yang memberontak melawan Napoleon, terbunuh.
Foto: Wikimedia Commons
Sementara itu, perekonomian Denmark telah mengalami kemerosotan selama beberapa tahun. Pada tahun 1813 negara tersebut bangkrut dan negara tersebut menghadapi krisis pertanian. Selain itu, Denmark menjadi terisolasi secara militer karena pasukan Sekutu dari Koalisi Keenam mengusir pasukan Prancis dari Jerman utara.
Setelah kekalahan besar Napoleon di Leipzig, Putra Mahkota Swedia Charles Johan menyerbu wilayah Denmark. Raja Frederick VI dari Denmark terpaksa melakukan negosiasi perdamaian karena semua perkembangan ini.
Perdamaian akhirnya tercapai di kota Kiel di Jerman pada 14 Januari 1814. Dari perjanjian ini Denmark kehilangan Norwegia karena tekanan dari Swedia. Norwegia telah dijanjikan tanah itu oleh Inggris, sebagai rasa terima kasih atas bantuannya dalam melawan Napoleon, tetapi juga sebagai kompensasi atas hilangnya Finlandia. hay
Berita Trending
- 1 Ditlantas Polda Babel awasi pergerakan kendaraan lintas kabupaten
- 2 Andreeva Kejutkan Iga Swiatek dan Lolos ke Semifinal Dubai Open
- 3 Jangan Beri Ampun Pelaku Penyimpangan Impor. Itu Merugikan Negara. Harus Ditindak!
- 4 Dibalut Budaya Tionghoa, Ini Sinopsis Film Pernikahan Arwah (The Butterfly House)
- 5 Realisasi Anggaran Bekasi Baru 20 Persen
Berita Terkini
-
All Sedayu Hotel Hadirkan "1001 Nights of Ramadan Sedayu" dengan Menu Iftar dari Penjuru Dunia
-
Bank Mandiri Masuk Daftar Perusahaan Terbaik di Asia Pasifik 2025 Versi TIME
-
18 Tahun Setelah Film Pertama, Will Smith Pastikan I Am Legend 2 Dibuat
-
Kemenag Pastikan Seluruh Kuota Haji Khusus Tahun Ini Sudah Terisi
-
Studio Tour Harry Potter Pertama di Tiongkok akan Dibuka di Shanghai