Kehilangan Gambut Berarti Indonesia Kehilangan Aset Berusia 13 Ribu Tahun
Hutan gambut di Desa Parupuk, Katingan, Kalimantan Tengah.
Menurut Daniel, seluruh masyarakat Indonesia harus menjaga ekosistem ini. Kehilangan gambut, kata dia, sama saja dengan kehilangan 'barang antik' berusia 13.500 tahun.
"Barang antik ini harus dijaga agar utuh, menarik, dan berguna. bukan cuma jadi tontonan tapi berguna bukan hanya indonesia tapi juga dunia," ujar Daniel dalam peluncuran Strategi Nasional Pengelolaan Lahan Basah di Indonesia: Ekosistem Gambut dan Mangrove oleh Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas), pekan lalu.
Memanfaatkan gambut
Daniel mengatakan, upaya pelestarian gambut Indonesia harus terkait dengan kehidupan sehari-hari yang dekat warga sekitar. Dia mengaku terinspirasi dari warga di Jambi yang Daniel temui saat tengah meneliti potensi pembangunan ramah lingkungan beberapa tahun silam. Warga tersebut hidup bersama ekosistem gambut dengan mencangkul serta memanfaatkannya untuk menjadi sumber nafkah.
"Intinya bahwa mereka sudah di situ lama sekali dan bergantung pada gambut. Dia bilang, kenapa kita harus mencari yang belum kita punya dan sulit didapat karbon itu. Di sini banyak yang saya cangkul setiap hari, kenapa enggak dimanfaatkan? " kata dia.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya