Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 04 Jan 2025, 06:10 WIB

Keelokan Terasering Pertanian Sayur Desa Sukomakmur di Punggung Sumbing yang Menyejukkan Hati

Foto: Diskominfo Kabupaten Magelang

Gunung Sumbing bukan hanya incaran bagi para pendaki semata karena gunung tertinggi nomor tiga di Jawa ini juga menawarkan bentang alam indah, salah satunya adalah pemandangan terasering pertanian sayur di Desa Sukomakmur.

Magelang merupakan kabupaten yang memiliki bentang alam yang menawan. Hal ini terbentuk karena wilayahnya terdapat banyak gunung di antaranya adalah Gunung Merapi di bagian tenggara, Gunung Merbabu di Timur, Gunung Andong dan Gunung Telomoyo di timur laut, dan Gunung Sumbing di barat laut.

1735920983_3a140dfb07a1c082a940.jpg

Pada momen awal tahun ini, ada salah satu desa yang bisa dikunjungi di Magelang yaitu Desa Sukomakmur. Keelokan tempat ini pernah diperlihatkan Presiden Prabowo Subianto melalui akun Instagramnya beberapa waktu lalu di sela agenda retreat Kabinet Merah Putih.

Jarak desa wisata alam pegunungan ini dari pusat Kota Magelang 27,2 kilometer melewati jalan Jalan Raya Kaliangkrik. Dari pusat Kota Magelang, desa wisata ini bisa ditempuh kira-kira selama 48 menit.  Sedangkan jarak dengan pusat Kota Yogyakarta mencapai 70,5 kilometer melewati Jalan Magelang-Yogyakarta.

Mengutip laman desasukomakmur.magelangkab.go.id, desa wisata ini berada di Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dan berada di punggung Gunung Sumbing pada ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl). Tidak heran ketika memasuki Jalan Kaliangkrik, rute yang ditempuh akan menanjak dan berkelok-kelok tanpa henti hingga tiba di lokasi. Meski cukup menantang jalan tersebut cukup mulus, untuk kendaraan baik roda empat maupun roda dua.

Sepanjang perjalanan mata dihibur dengan pemandangan berupa persawahan dan ladang pertanian warga. Sedangkan di Sukomakmur pada wilayah yang lebih tinggi terdapat pemandangan kebun sayur di lahan terasering yang merupakan pemandang umum yang bisa dijumpai.

Dahulu pada sekitar 2021, Desa Sukomakmur dikenal dengan terasering Sitegong. Namun karena pesona desa ini bukan terasering Sitegong saja, maka kini destinasi ini disebut dengan Desa Wisata Sukomakmur.

Seperti di wilayah kemiringan lainnya, pertanian terasing menjadi salah satu pesona di Sukomakmur. Sistem ini dapat mengurangi  erosi tanah yang sering kali terjadi akibat air hujan yang mengalir turun lereng. Dengan pembentukan tanggul atau dinding penahan di setiap tingkat teras, tanah dapat dipertahankan dengan lebih baik, mencegah hilangnya lapisan tanah subur.

Di tanah vulkanik Sukomakmur yang subur, ditanam aneka jenis sayuran seperti bawang daun, brokoli, kol, buncis, wortel, tomat, seledri, cabai, dan lain-lain. Tanaman tak kenal musim ini dipanen sepanjang hari oleh para petani.

Yang menarik bagi orang kota di dataran rendah di Sukomakmur adalah suhunya. Pada siang hari suhu di sini mencapai rata-rata 24 derajat Celsius. Sedangkan pada malam hingga pagi hari suhunya bisa turun menjadi hingga 15 -14 derajat Celsius yang membuat tubuh menggigil.

Suasana menyusuri pematang pertanian sayur menjadi sangat menyenangkan dengan suhu yang sejuk. Dengan pemandangan berbagai jenis sayur yang berbeda warna, menciptakan pemandangan sayuran beraneka ragam nan artistik.

1735921172_6e84530409cd90614d25.jpg

Foto: Antara/Anis Efizudin

Latar belakang pemandangan pertanian sayur mayur merupakan foto wajib. Namun yang lebih menarik lagi adalah dipadukan dengan pemandangan puncak Gunung Sumbing yang menjulang hingga ketinggian 3.371 mdpl.

Gunung Sumbing yang terlihat simetris dari segala penjuru merupakan gunung tertinggi kedua di Jawa Tengah dan ketiga di Pulau Jawa. Gunung tertinggi pertama adalah Gunung Semeru (3.676 mdpl) di Jawa Timur dan Gunung Slamet (3.432 mdpl) yang berada beberapa kabupaten di kawasan eks karesidenan Banyumas.

Pemandangan Desa Sukomakmur yang indah ini sering diabadikan oleh para YouTuber dengan menggunakan drone. Dengan foto dan video dari udara dapat memberi gambaran yang lebih lengkap baik suasana desa ini.

Di Sukomakmur pengunjung juga akan dimanjakan dengan fasilitas penunjang yang memadai, seperti toilet, musala, hingga warung makan juga sudah tersedia dengan harga terjangkau. Tersedia beberapa gazebo dan tempat duduk yang tersebar di berbagai titik strategis di dalam area wisata.

Gazebo ini bisa digunakan untuk beristirahat sambil menikmati pemandangan alam yang tidak terperi. Area berteduh dari terik dan hujan ini juga bisa menjadi tempat untuk menikmati makanan yang dibawa dari rumah atau dibeli dari warung setempat.

Waktu dan Cara Terbaik

Untuk bisa menikmati suasana desa ini paling baik adalah dengan membawa kendaraan roda dua sendiri agar bisa menikmati pertanian sayur, karena jalannya yang sempit membatasi kendaraan roda empat yang hanya sampai parkiran bawah.

1735921102_7566189c540cdc1fbea3.jpg

Foto: Antara/Anis Efizudin

Bagi pengguna roda empat terdapat area parkir yang cukup luas dan aman untuk menampung kendaraan pengunjung khususnya mobil. Area parkir ini dikelola oleh masyarakat setempat dan lokasinya dekat dengan pintu masuk area wisata.

Untuk bisa masuk ke lokasi wisata Desa Wisata Sukomakmur pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar 10.000 rupiah per orangnya. Pengelola membuka loket tiket untuk wisatawan mulai pukul 05.00 hingga 17.00 WIB.

Karena cara menikmati Sukomakmur terbaik adalah dengan menggunakan sepeda motor sendiri, maka bagi para pelancong yang menaiki kendaraan roda empat bisa menyewa jasa ojek yang disediakan oleh penduduk setempat.

Tarif ojek dari pintu gerbang hingga ke wilayah pertanian sayur dengan pemandangan terbaik sebesar 40.000 rupiah pulang-pergi. Tidak perlu khawatir dengan layanan mereka karena warga Sukomakmur dan Kecamatan Kajoran umumnya baik dan ramah.

Waktu terbaik menikmati Desa Sukomakmur adalah pagi hari hingga menjelang siang hari. Hal ini karena pada menjelang siang hingga malam hari wilayah ini tertutup kabut tebal sehingga lanskap alam yang bisa dinikmati menjadi terbatas.

Disarankan untuk datang antara pukul 06.00-08.00 WIB karena rentang waktu ini adalah periode terbaik untuk menikmati keindahan terasering dengan latar belakang Gunung Sumbing. Apabila datang pada sore hari, maka pemandangan ini tidak lagi dapat dilihat karena telah tertutup kabut.

Sukomakmur semakin indah dengan kebersihannya yang terjaga. Pengelola wisata menyediakan banyak tempat sampah di beberapa titik dengan tujuan agar wisatawan tidak membuang sampah sembarangan yang akan merusak keindahan desa ini.

Bagi yang bingung bagaimana cara menikmati suasana desa, terdapat pusat informasi di dekat loket tiket di pintu masuk utama. Di sini, pengunjung dapat memperoleh informasi terkait fasilitas, rute wisata, serta membeli tiket masuk. Petugas dengan ramah akan memberi arahan dan informasi yang dibutuhkan oleh pengunjung.

Jika pengunjung ingin mendapatkan pengalaman yang lebih mendalam, tersedia layanan pemandu wisata lokal. Pemandu yang merupakan penduduk setempat dengan pengetahuan luas tentang desanya akan memberi informasi terkait sejarah, budaya, dan praktik pertanian yang dilakukan di desa wisata ini.

Bagi orang tua tidak perlu khawatir. Tersedia area bermain anak dengan beberapa permainan sederhana yang aman untuk mengusir rasa bosan mereka. Area ini dirancang untuk memberikan hiburan bagi anak-anak sambil orang dewasa menikmati pemandangan atau melakukan aktivitas lain.  hay/I-1

Redaktur: Ilham Sudrajat

Penulis: Haryo Brono

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.