Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kecanggihan Rudal Hipersonik Baru Iran yang Buat Israel Ketar-ketir

Foto : Iranian Revolutionary Guard/Sepahnews via AP

Ilustrasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Israel terus mempererat kerjasama dengan Badan Pertahanan Rudal (MDA) Amerika Serikat menyusul kekhawatiran akan perkembangan rudal hipersonik Iran yang dilaporkan mampu menembus setiap perisai pertahanan anti rudal.

Walau belum menjadi ancaman nyata, Israel terus berupaya meningkatkan pertahanan negara dari potensi serangan tersebut.

"Rudal hipersonik belum menjadi ancaman di kawasan itu tetapi mereka menjadi perhatian besar," kata seorang perwira senior di Air Defense Array IDF pada bulan September.

Mengutip The Jerusalem Post, Israel melalui Organisasi Pertahanan Rudal Israel (IMDO) dan MDA telah menandatangani perjanjian yang akan membuat AS datang untuk membantu Israel dengan pertahanan rudal di masa perang. Militer kedua negara juga disebut telah mengadakan banyak pertahanan udara bersama dalam beberapa tahun terakhir.

Meskipun Israel memiliki payung pertahanan udara berlapis-lapis termasuk Iron Dome, Arrow 2, Arrow 3, David's Sling dan sistem laser Iron Beam yang masih dalam pengembangan, negara itu belum memiliki sistem yang dapat mencegat rudal hipersonik.

Atas potensi ancaman rudal hipersonik Iran, MDA lantas meminta USD225 juta untuk membangun pertahanan rudal hipersonik dalam permintaan anggaran fiskal 2023.

MDA telah bekerja untuk mengembangkan pencegat rudal untuk menyerang rudal hipersonik musuh dengan rudal hipersonik lain yang dikenal sebagai Glide Phase Interceptor (GPI). GPI akan mengeluarkan rudal musuh dalam fase meluncur.

Ia juga bekerja pada sistem berbasis ruang angkasa untuk menghancurkan rudal musuh yang sulit dilacak, seperti rudal hipersonik. The Jerusalem Post menuturkan program ini akan melihat sistem berlapis-lapis yang akan menyatukan sensor berbasis satelit, radar darat, dan lainnya untuk menemukan, melacak, dan mencegat rudal hipersonik.

Tak hanya itu, Israel juga bekerja untuk meningkatkan kehadirannya di luar angkasa dengan konstelasi satelit yang dapat melacak target musuh.

Diketahui pada Kamis (10/11), Komandan Pasukan Dirgantara IRGC, Brigjen. Amir Ali Hajizadeh mengatakan rudal hipersonik Iran memiliki kecepatan tinggi yang dapat bermanuver masuk dan keluar dari atmosfer. Rudal itu bahkan disebut mampu menargetkan sistem anti-rudal canggih musuh.

Rudal hipersonik menjadi ancaman karena kemampuannya untuk terbang lima kali lebih cepat dari kecepatan suara. Rudal jenis ini juga memiliki jalur penerbangan yang kompleks dan bervariasi sehingga sulit untuk dicegat.

Mereka juga dapat terbang jauh lebih tinggi daripada rudal subsonik, namun jauh lebih rendah daripada rudal balistik antarbenua di daerah di mana banyak negara-termasuk AS-tidak memiliki cukup pelacakan. Rudal hipersonik juga dapat membawa hulu ledak nuklir, membuat ancaman semakin mengkhawatirkan.

Terlepas dari sanksi dan kritik internasional, Iran, yang memiliki lebih dari 1.000 rudal balistik jarak pendek dan menengah. Negara Islam itu juga terus bekerja pada program rudal dan nuklirnya.

Dengan meningkatnya ketegangan atas program nuklir Iran dan permusuhan regional, Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz pada hari Selasa (8/11) mengatakan Israel memiliki kemampuan untuk menyerang fasilitas nuklir Iran.

"Israel memiliki kemampuan untuk bertindak di Iran. Kami memiliki kesiapan, kemampuan pengembangan, dan rencana jangka panjang yang kami kelola. Kami perlu mempersiapkan kemungkinan ini, dan kami juga perlu mempertimbangkan masalah ini dengan sangat hati-hati sebelum melaksanakannya," katanya kepada wartawan militer.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top