Kebijakan ‘Link and Match’ Dinilai tidak Tepat untuk Perguruan Tinggi, Kenapa?
Ilustrasi - Wisudawan Program Sarjana dan Diploma Universitas Gajah Mada (UGM) pada 24-25 Agustus 2022.
Program-program yang ditawarkan oleh pendidikan vokasi fokus pada pelatihan keterampilan teknis yang spesifik, seperti teknik, kesehatan, pariwisata dan bidang lainnya.
Tujuan utama dari sekolah vokasi adalah mencetak lulusan yang memiliki kesiapan untuk langsung masuk ke dunia kerja dan memiliki keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Karenanya, konsep link & match dari Kampus Merdeka tepat untuk diterapkan di sekolah vokasi.
Perlu kejelasan sejak awal
Di Indonesia, terdapat 3.107 perguruan tinggi, sementara jumlah lembaga pendidikan vokasi hanya berada di angka 1365.
Bandingkan dengan Jepang, misalnya, yang hanya memiliki 807 perguruan tinggi menurut data dari Ministry of Education, Culture, Sports, Science and Technology (MEXT). Jumlah ini jauh lebih sedikit dari pendidikan vokasinya yang mencapai 2721 lembaga.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : -
Komentar
()Muat lainnya