Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Atasi Kemacetan

Kebijakan Ganjil-Genap Tol Cikampek Dinilai Dipaksakan

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kebijakan rekayasa lalu lintas ganjil-genap di Tol Bekasi Timur dan Tol Bekasi Barat per 12 Maret 2018 belum siap secara sarana dan prasarana penunjang.

"Kebijakan ini (ganjil-genap) seperti dipaksakan, sementara infrastruktur seperti jalan alternatif, ketersediaan bus umum yang ideal belum sepenuhnya siap," kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi, Arianto Hendrata, di Bekasi, Jawa Barat, Jumat (9/3).

Menurut dia, penyelenggara ganjil-genap dalam hal ini Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ), PT Jasa Marga dan sejumlah instansi terkait di daerah akan sulit meminta masyarakat untuk pindah ke angkutan umum massal bila kondisi angkutan umumnya masih belum ideal.

Data yang dihimpun pihaknya diketahui jumlah bus Transjabodetabek yang ada di Kota Bekasi menuju Jakarta belum sebanding dengan jumlah pengendara yang terdampak kebijakan ganjil-genap. "Saat ini ada sekitar 8.000 unit kendaraan yang rutin melintasi GT (gerbang tol) Bekasi Barat dan GT Bekasi Timur yang mengarah ke Jakarta, mereka yang akan terdampak ganjil genap, sementara angkutan umum yang tersedia di sekitar gerbang tol hanya berkisar 40 unit," katanya.

Sementara itu, opsi lain pengendara yang tidak tertampung bus umum massal diprediksi akan beralih ke sejumlah gerbang tol lain seperti GT Pondokgede, GT Jatibening, GT Lingkar Luar Jakarta (JORR) dan lainnya.

"Namun sejumlah jalan arteri di Kota Bekaasi masih belum sanggup menampung sekitar 25 persen kendaraan yang terdampak ganjil-genap, sebab masih ada titik kemacetan eksisting yang belum terbenahi selama ini, seperti di Jalan KH Noer Alie Kalimalang, Jalan Raya Jatiwaringin, Jalan Raya Jatiasih-Pekayon dan lainnya," katanya.

Ariyanto menilai, kebijakan ganjil-genap terkensan dipaksakan di tengah situasi kemacetan parah di dalam Kota Bekasi saat ini sebagai imbas dari sejumlah proyek infrastruktur publik di lintasan tol.

Sementara itu, PT Jasa Marga Cabang Jakarta-Cikampek siap mengimplementasikan rekayasa lalu lintas ganjil-genap mulai 12 Maret 2018 melalui penyediaan sarana dan prasarana penunjang.

"Kami akan atur beban lintasan di tol. Ada tiga strategi yang sedang dioptimalkan yaitu pelebaran kapasitas lajur, menyiapkan contra flow, serta percepatan penanganan gangguan lalu lintas," kata General Manager PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek, Raddy R Lukman.

Menurut dia, pihaknya akan memperlebar kapasitas lajur bagi koridor bus umum, tidak hanya untuk Bus Transjabodetabek tapi juga bus umum reguler lainnya.

"Kami akan pastikan implementasi ganjil-genap akan diperkuat. Untuk memastikan jalur steril, semua jenis bus boleh masuk ke koridor khusus bus," katanya.

Selain itu, penambahan kapasitas jalan juga akan diupayakan melalui mekanisme pembatasan kendaraan bertonase berat pada jam ganjil-genap.

"Truknya juga kami jaga dan kurangi agar lalu lintas berjalan kondusif," katanya.

Humas PT Jasa Marga Jakarta-Cikampek Irwansyah menambahkan implementasi ganjil-genap diproyeksikan akan memangkas sekitar 25 persen unit kendaraan via GT Bekasi Barat dan Bekasi Timur.

"Dari kecepatan rata-rata pengendara di Tol Jakarta-Cikampek saat ini mencapai 25 km per jam, kita ingin dongkrak sampai menjadi 40 km per jam. Akan ada sekitar 8.000 kendaraan yang akan terkena aturan ganjil genap di Kota Bekasi," katanya.

emh/Ant/P-5


Redaktur : M Husen Hamidy
Penulis : M Husen Hamidy, Antara

Komentar

Komentar
()

Top