Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kebiasaan Menyikat Gigi pada Waktu yang Tepat Masih Rendah

Foto : istimewa

gosok gigi

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Sisa makanan atau minuman pada gigi menyebabkan bakteri berkembang lebih cepat. Bakteri ini memfermentasi sisa karbohidrat pada gigi menjadi asam, dan membuat lapisan gigi lebih rentan berlubang.

Survei Pepsodent pada 2022 dengan melibatkan 1.142 orang dewasa menemukan, hanya 2,8 persen masyarakat yang menyikat gigi pada waktu yang tepat. Kesadaran untuk berkunjung ke dokter gigi juga masih sangat rendah, dimana 95,5 persen masyarakat Indonesia mengaku tidak pernah ke dokter gigi selama setahun.

"Artinya, kebiasaan menyikat gigi yang pada waktu tepat masih perlu ditanamkan, disertai akses layanan kesehatan gigi dan mulut yang lebih merata," kata Ketua Pengurus Besar Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) drg. Usman Sumantri, MSc, dalam acara Senyum Indonesia, Gigi Kuat Mulut Sehat di Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta yang dipantau secara daring Selasa (12/9).

Head of Professional Marketing Personal Care Unilever Indonesia drg. Ratu Mirah Afifah, GCClinDent., MDSc., menyampaikan, saat ini masyarakat Indonesia kian rentan mengalami gigi berlubang. Survei Pepsodent menunjukkan bahwa 66 persen orang tua sebenarnya merasa khawatir akan kesehatan gigi dan mulut mereka karena asupan gula.

"Namun di sisi lain 58 persennya menganggap anak-anak boleh menerima asupan gula yang tinggi atau bahkan tidak mengetahui batas yang dianjurkan," kata dia.

Ketua Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia (Afdokgi) sekaligus Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) UGM Prof. drg. Suryono, S.H., M.M., Ph. menuturkan, tahun ini Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) menjangkau masyarakat lebih luas. Seluruh FKG dan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) di Indonesia akan terlibat.

"Target 24.000 pasien, seluruh mahasiswa dan dokter gigi siap melayani sekaligus mendorong masyarakat untuk lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut, terutama dengan meningkatnya asupan gula yang mereka konsumsi setiap hari," ujar dia.

Ketua ARSGMPI dan Direktur RSGM UGM Dr. drg. Julita Hendrartini, M.Kes, AAK menjelaskan Yogyakarta adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki masalah gigi dan mulut tertinggi. Masalah gigi berlubang adalah kasus yang paling banyak ditemui di RSGM UGM.

"Umumnya pasien datang dalam kondisi yang sudah parah, sehingga memerlukan perawatan yang memakan waktu serta biaya yang tidak sedikit. Mencegah tentu lebih baik daripada mengobati, jadi manfaatkan layanan gratis di BKGN 2023 untuk mulai berkonsultasi ke dokter gigi secara teratur," ujar dia.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top