Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perada

Kebenaran Postmodernisme dan Modernisme

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ketiga tokoh inilah yang banyak memengaruhi dan menginspirasi kelahiran atau perkembangan postmodernisme. Postmodernisme dalam perkembangannya juga mendapat kritikan. Salah satunya dari James N Rosenau. Katanya, sangat sulit menjadikan postmodernisme sebagai bahan pertimbangan membuat kebijakan. Sebab postmodernisme sangat menolak generalisasi dalam pemikirannya. Postmodernisme memandang kebenaran dibangun sendiri oleh individu yang terlibat. Sedangkan dalam proses pembuatan kebijakan pada tataran sosial dan pemerintahan, generalisasi itu mutlak agar dapat digunakan dan ditetapkan oleh semua orang (hlm 188-189).

Buku ini juga menyajikan beberapa kontribusi postmodernisme dalam kehidupan, antara lain dalam bidang pendidikan, seni, antropologi, industri film, dan arsitektur. Dalam bidang pendidikan, pengaruh dan sumbangan postmodernisme terlihat menjamurnya home schooling sebagai bentuk partisipasi masyarakat menciptakan kreativitas. Ini sudah tidak lagi terkungkung pada berbagai bentuk formalistik sistem pendidikan. Dalam bidang seni, pengaruhnya terlihat pada berbagai bentuk hasil reproduksi karya seniman sebelumnya untuk memperbaiki kekurangan.

Di samping itu, untuk mengangkat kembali karya terdahulu dalam bentuk baru. Contoh, Vespa yang dimodifikasi kembali sehingga terlihat ada unsur baru, namun tidak menghilangkan identitas uniknya (hlm 200). Di bidang antropologi, pengaruhnya dapat dilihat dari perkembangan dari masyarakat industri ke informasi. Dalam bidang indsutri film bisa diamati fenomena hiperrealitas yang merupakan "ketidakmampuan individu untuk membedakan kenyataan dari fantasi secara sadar" (hlm 209). Sedangkan dalam bidang arsitektur yang secara interior bergaya postmodernisme dapat dilihat dari perpaduan gaya futuristik dan vintage dalam suatu ruangan agar tercipta suasana nyaman dan harmonis. Selain itu, prinsip dasar arsitektur postmodernisme bersifat simbolik. Semua bangunan dianggap mampu untuk berkata dengan bahasa tertentu (hlm 217). Buku ini dapat memberi sebuah perspektif baru dalam menelaah berbagai perubahan segala aspek kehidupan.

Diresensi M Isnain Abd Malik, Mahasiswa Universias Jayabaya

Komentar

Komentar
()

Top