Kebangkrutan Sri Lanka Berlangsung Hingga 2026
Presiden Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe
Saat berpidato dihadapan Parlemen, Presiden Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, menyatakan bahwa negaranya akan tetap bangkrut hingga 3 tahun mendatang.
COLOMBO - Presiden Sri Lanka pada Rabu (8/2) mengatakan bahwa negaranya akan tetap bangkrut setidaknya selama tiga tahun lagi. Sri Lanka mengalami kebangkrutan setelah negara itu terpukul menyusul krisis ekonomi .
"Jika kita melanjutkan reformasi ekonomi ini, kita dapat bangkit dari kebangkrutan pada 2026," kata Presiden Ranil Wickremesinghe dalam pidatonya di Parlemen.
Pada Januari lalu, Wickremesinghe mengatakan bahwa ekonomi Sri Lanka mungkin telah mengalami kontraksi hingga 11 persen pada tahun kalender terakhir, ketika cadangan devisa Sri Lanka mengering dan membuat para pedagang tidak dapat mengimpor barang-barang penting. Tetapi pada Rabu, dia mengatakan ekonomi akan kembali tumbuh pada akhir tahun 2023 karena langkah-langkah pendapatan baru meningkatkan pundi-pundi pemerintah. Wickremesinghe pun menambahkan bahwa Sri Lanka telah mencapai tahap akhir dari diskusi IMF untuk mengamankan dana talangan awal 2,9 miliar dollar AS.SB/AFP/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya