Keamanan Pangan Pasar Tradisional Diprioritaskan
Arsip foto - Wali Kota Administrasi Jakarta Pusat Dhany Sukma melakukan pengawasan keamanan pangan di pasar modern Green Pramuka Square, Jakarta Pusat, Senin (19/12/2022).
JAKARTA - Pengawasan keamanan pangan terpadu di pasar-pasar tradisional, swalayan, dan lokasi binaan akan menjadi prioritas Pemkot Jakpus. Para pedagang harus menyediakan pangan yang aman dikonsumsi bagi pembeli.
"Pangan yang dikonsumsi warga harus benar-benar aman. Untuk itu, pemkot harus memprioritaskan pengamanan pangan di pasar-pasar tersebut," tandas Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma, di kawasan Menteng, Selasa (22/10).
Dhany ingin memastikan bahwa pangan itu memang benar-benar aman untuk dikonsumsi. Maka, dia akan menugaskan jajaran untuk memantau secara terus-menerus. Pengawasan tersebut dilakukan jajaran Dinas ataupun Suku Dinas (Sudin) Kelautan, Pertanian dan Ketahanan Pangan (KPKP) . Ini bisa dilakukan bersama Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Jakarta dan Dinas Kesehatan atau Suku Dinas Kesehatan.
"Intinya, kami ingin meyakinkan bahwa pangan yang dijual di pasar-pasar tradisional atau swalayan sungguh sudah memenuhi standar keamanan," tukas Dhany. Kepala Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat, Penty Yunesi Pudyastuti, menyebutkan bahwa pengawasan keamanan pangan dilakukan rutin sebulan sekali.
"Untuk bulan ini, kami sudah melakukan pengawasan keamanan pangan terpadu beberapa pasar Jakarta Pusat, pada hari Selasa, 8 Oktober," jelas Penty. Dalam kegiatan pengawasan tersebut, Suku Dinas KPKP Jakarta Pusat mengunjungi beberapa pasar. Mereka juga mengambil sampel hasil pertanian dan empat sampel peternakan.
Di Pasar Blok G Tanah Abang, misalnya, dia mengambil 19 sampel pertanian dan enam sampel peternakan. Sedangkan di Pasar Gandaria, Kebon Melati, Tanah Abang, Penty mengambil 23 sampel pertanian dan lima sampel peternakan.
Sedangkan di Pasar Lontar atau Pasar Kebon Melati mengambil 18 sampel pertanian dan sembilan sampel peternakan. Terakhir, di Pasar Palmerah mengambil 26 sampel pertanian dan enam sampel peternakan.
"Total sampel yang kami uji coba ada 128 sampel," ujarnya. Rinciannya, 98 sampel pertanian dan 30 sampel peternakan. Jadi, untuk bulan Oktober ini, pengawasan sudah dilakukan. ν Ant/G-
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya