Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Ketimpangan Pendapatan

Keadilan Sosial dan Ekonomi Solusi Tangkal Radikalisme

Foto : ANTARA/ARNAS PADDA

KONTRIBUSI UMKM I Perajin menyelesaikan pembuatan kerajinan berbahan rotan di salah satu Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Marang, Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan, beberapa waktu lalu. Kontribusi UMKM terhadap PDB mencapai 60,5 persen.

A   A   A   Pengaturan Font

Impor Kena Pajak

Sementara itu, Ketua Umum Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho mengatakan Indonesia kalau tidak membangun supply chain yang kuat, maka tidak mungkin membangun sistem yang terintegrasi. Industri nasional sulit menggunakan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) yang tinggi kalau supply chain tidak jalan dan tidak dibangun.

Baca Juga :
Pengawasan UMKM

"Percuma kita mau menurunkan impor, tanpa supply chain yang kuat. Itu bisa terjadi kalau untuk impor tertentu harus dikenakan pajak, sehingga harganya tidak lebih murah. Tarif dari impor beras misalnya bisa digunakan untuk subsidi petani," katanya.

Jangan sebaliknya, kalau impor tepung terigu nol persen, maka tidak akan ada yang mau membangun industri olahan mocaf.

"Impor beras Indonesia 0 (nol) persen, gula terendah di dunia. Bandingkan dengan Jepang yang tarif impor gula 100 persen. Kalau tarif pangan impornya hampir tidak ada dan terigu 0 (nol) bagaimana bangun industri pertanian. Sedangkan petani Indonesia untuk dapat pupuk saja susahnya setengah mati. Jadi harus holistik, tidak bisa kebijakan yang sektoral," pungkasnya.


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Eko S

Komentar

Komentar
()

Top