Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pasir Kunci

Kawasan Kaulinan Barudak di Lembah Manglayang

Foto : foto-foto: koran jakarta/teguh rahardjo
A   A   A   Pengaturan Font

Nilai Bijak Dibalik Permainan Tradisional Anak

Cing ciripit Tulang bajing kacapitKacapit ku bulu paréBulu paré seuseukeutna

Kalimat berbahasa Sunda itu dinyanyikan anak-anak berulang-ulang dalam permainan. Cing ciripit merupakan lagu permainan Sunda yang ditujukan untuk berhitung sebelum anak-anak melakukan permainan kucing-kucingan atau permainan sentuh berlarian.

Anak-anak berkumpul dalam posisi melingkar, kemudian salah seorang anak biasanya yang lebih tua meletakkan telapak tangannya ke tengah lingkaran sambil berdiri, lalu anak yang lainnya meletakkan jari telunjuk mereka ke atas telapak tangan anak yang paling tua tadi, setelah itu anak-anak yang meletakkan jari telunjuknya masing-masing mengangkat dan menurunkan jari telunjuknya ke atas telapak tangan sambil menyanyikan lagu Cing ciripit.

Sederhana tapi seru. Yang menjadi "Kucing" kemudian akan mengejar anak-anak lainnya untuk dipegang, hingga semua anak bisa terpegang sehingga permainan selesai. Dan kembali diulangi lagi. Anak-anak tentu menjadi sehat karena terus bergerak. Meski pun berkeringat dan berpakaian tradisional, mereka tetap saja senang terus untuk berlari.

Lalu ada permainan yang juga mengajarkan kekompakan, yakni Perepet Jengkol. Memang tidak ada jengkol, dalam permainan ini, hanya sebutan saja. Di kampung-kampung, biasanya anak-anak memainkan ini saat malam terang bulan.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top