Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kata Komandan Batalyon Marinir Ini, Tak Ada Prajurit Tua

Foto : Istimewa

Delapan prajurit Batalyon Infanteri 1 Marinir mengikuti Upacara Purna Bakti Prajurit di Markas Komando Yonif 1 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - "Tidak ada prajurit tua." Pernyataan tersebut dilontarkan Komandan Batalyon Infanteri 1 Marinir Letkol Mar Aang Andy Warta saat ia memimpin Upacara Purna Bakti Prajuritnya di Markas Komando Yonif 1 Marinir Gedangan, Sidoarjo, Jawa Timur beberapa hari yang lalu.

Hari itu, mengutip keterangan Dispen Kormar yang diterima Koran Jakarta, Jumat (8/10), ada delapan Purnawiran Yonif 1 Marinir yang melaksanakan Upacara Purna Bakti. Delapan prajurit itu adalah Letda Mar (Purn) Heru Budi Titus, Pelda Mar (Purn) Pribadi, Pelda Mar (Purn) Dwi Joko, Serma Mar (Purn) I Putu Dewa, Sertu Mar (Purn) Sarjono, Sertu Mar (Purn) Ridwan dan Sertu Mar (Purn) Yusuf Wijaya.

"Tidak ada prajurit tua," begitu kata Letkol Mar Aang.

Karena itu, kata Letkol Mar Aang, semangat "Gung-ho" Buaya Petarung harus tetap dibawa, di mana pun berada.

"Bawalah selalu semangat Korps Marinir dan pengalaman semasa dinas, karena hal-hal itu merupakan bekal berharga dalam memberi warna positif dalam mengarungi kehidupan di masyarakat agar senantiasa menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama," pesan Komandan Batalyon Infanteri 1 Marinir tersebut.

Komandan Bantalyon Infanteri 1 Marinir Letkol Mar Aang Andy Warta juga memberikan cinderamata kepada prajurit yang memasuki Purna Bakti. Dilanjutkan dengan acara tradisi pengantaran prajurit Purna Bakti yang diikuti oleh seluruh Prajurit Batalyon Infanteri 1 Marinir.

"Kegiatan ini dilaksanakan sebagai rasa hormat untuk para Purnawirawan dan sebagai pengikat tali persaudaraan serta ikatan batin antara prajurit Yonif 1 Marinir dengan prajurit yang memasuki Purna Bakti," pungkas Letkol Marinir Aang.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top