Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Perlindungan Buruh

Kasus Pekerja Migran Tidak Digaji Banyak Terjadi di Malaysia dan Arab Saudi

Foto : ANTARA/SHOFI AYUDIANA

Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kementerian Luar Negeri Judha Nugraha (tengah) saat jumpa pers Hassan Wirajuda Perlindungan Award (HWPA) 2023 di Jakarta, Kamis (3/8).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Kasus pekerja migran Indonesia (PMI) yang tidak digaji banyak terjadi Malaysia dan Arab Saudi. Para pekerja migran Indonesia rentan mengalami eksploitasi karena tidak memiliki dokumen resmi dan masuk ke negara tujuan dengan cara-cara yang tidak sesuai prosedur.

"Status ini (tanpa dokumen resmi) membuat posisi para WNI akan rentan di negara tujuan," kata Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) dan Badan Hukum Indonesia (BHI) Kementerian Luar Negeri, Judha Nugraha, saat ditemui di Jakarta, Kamis (3/8).

Seperti dikutip dari Antara, Judha tidak menyebut secara spesifik berapa jumlah WNI yang tidak digaji. Dia menuturkan dua negara tersebut memiliki jumlah komunitas WNI paling besar dan banyak PMI yang bekerja di sektor domestik.

Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) mencatat Arab Saudi dan Malaysia menjadi negara yang paling banyak dituju para pekerja migran Indonesia nonprosedural dan tanpa dokumen resmi.

Arab Saudi banyak dipilih sebagai negara tujuan para PMI karena hanya membutuhkan visa umrah atau visa ziarah. Sedangkan Malaysia memiliki banyak pintu masuk perbatasan dengan Indonesia sehingga memudahkan para pekerja migran untuk masuk tanpa dokumen resmi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top