Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Nasib Pekerja Migran Perempuan Indonesia di Malaysia

Foto : Antara/Aswaddy Hamid

Pekerja migran Indonesia (PMI) di Malaysia.

A   A   A   Pengaturan Font

Pekerja migran perempuan menjadi korban ketidakpastian yang disebabkan oleh sistem migrasi dan perekrutan yang cenderung eksploitatif kapitalis.

Aniello Iannone, Universitas Diponegoro

Peringatan Hari Perempuan Internasional bulan Maret ini semestinya menjadi renungan terhadap ketidaksetaraan gender yang merajalela secara global. Berbagai tantangan di sektor-sektor masyarakat, seperti politik, kesehatan, pendidikan, dan pekerjaan, masih terus dihadapi oleh perempuan. Terutama, perempuan kelompok rentan yang sering terabaikan seperti pekerja migran.

Contoh konkret dari tantangan ini ada dalam dinamika hubungan antara Malaysia dan Indonesia.

Malaysia menjadi magnet penting bagi tenaga kerja atau pekerja migran Indonesia. Sebaliknya, Indonesia menduduki posisi sebagai penyedia tenaga kerja utama bagi Malaysia, yang sebagian besar adalah perempuan. Mereka umumnya bekerja di sektor informal, seperti kebersihan dan perawatan lansia.

Jika menggunakan makna kelas pekerja dalam analisis Marxisme yang dicetuskan Karl Marx, Indonesia adalah salah satu pemasok utama "pasukan cadangan pekerja" yang pekerjanya ditujukan untuk mengisi kebutuhan tenaga kerja di sektor-sektor dengan kondisi kerja buruk, jam kerja panjang, dan situasi yang sering tidak manusiawi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top