Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
JEDA

Kasus "Malari" Relevan Dipelajari

Foto : ISTIMEWA

Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA- Wakil Ketua MPR, Hidayat Nur Wahid menyorot relevansi peristiwa malapetaka 14-15 Januari 1974 yang dikenal dengan singkatan Malari dengan konteks sekarang. Katanya, peristiwa Malari adalah bagian dari sejarah bangsa Indonesia. Sejarah yang penting untuk dijadikan sebagai pembelajaran supaya tidak terulang kembali.

"Waktu itu para aktivis, rekan, mahasiswa, mengkritisi ketergantungan terhadap utang asing, bantuan asing, termasuk begitu tidak mampu untuk melakukan berdikari. Tapi dalam waktu bersamaan dilakukan politik yang represif terhadap rakyat Indonesia. Kita tahu bagaimana perisiwa itu disikapi sangat repesif oleh rezim, atau oknum negara. Operatornya ditangkapi," katanya pada "Refleksi Malari: Ganti Nakhoda Negeri?" di Jakarta, Selasa (15/1).

Narasumber lainnya Mantan Menteri Dalam Negeri Letjen TNI (Purn) Syarwan Hamid, mengatakan Presiden Jokowi memang harus diakui punya prestasi seperti misalnya dalam pembangunan infrastruktur. Tapi baginya itu masih kurang. Karena berbarengan dengan itu, ada ancaman serius terhadap kedaulatan bangsa Indonesia. rag/AR-3

Komentar

Komentar
()

Top