Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kasus Kanker Kepala dan Leher Meningkat

Foto : Istimewa

logo Cancer Information and Support Center (CISC).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Ketua UmumCancer Information and Support Center (CISC), Aryanthi Baramuli Putri mengatakan, berdasarkan data Globocan 2018, angka kejadian kanker kepala dan leher di Indonesia masuk urutan kelima besar kanker terbanyak pada laki-laki.

Pada tahun 2020, angka kasus baru kanker kepala dan leher meningkat sebesar 883.000 jika dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu 634.000 kasus.Menurut Aryanthi, kanker kepala leher bisa terjadi pada perempuan maupun laki-laki dengan rasio kasus kanker kepala dan leher antara laki-laki dan perempuan adalah 2 : 1.

"Kanker kepala dan leher merupakan hal yang sulit bagi pasien. Kanker ini dapat terlihat jelas di tubuh pasien dan sangat mempengaruhi kegiatan sehari-hari seperti makan, minum, berbicara yang pada akhirnya berdampak pada kehidupan sosialnya," ujar Aryanthi, di Jakarta, Senin (27/7).

Pengobatan kanker kepala dan leher, kata Aryanthi, tergantung dari stadium, posisi dari kanker dan kondisi pasien secara keseluruhan. Dokter pada umumnya merekomendasikan beberapa jenis pengobatan seperti operasi, radioterapi, kemoterapi dan terapi target. Pasien kanker juga memiliki tingkat risiko paparan Covid-19 lebih tinggi sebesar 3,5 kali lipat dibandingkan dengan pasien yang bukan kanker. Termasuk pasien kanker kepala dan leher yang mempunyai risiko tinggi terhadap infeksi Covid-19, mengingat keadaan sistim imunitas mereka.

"Untuk itu, diperlukan pedoman yang tepat dalam pemberian pengobatan kanker kepala dan leher yang aman bagi para pasien," katanya. ags/N-3


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Agus Supriyatna

Komentar

Komentar
()

Top