Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kapasitas Tenaga Surya Jerman Diprediksi Melonjak

Foto : Istimewa

Ilustrasi

A   A   A   Pengaturan Font

Asosiasi Tenaga Surya Jerman (BSW) mengungkapkan, permintaan sistem tenaga surya fotovoltaik di Jerman diperkirakan akan bertumbuh pada tingkat dua digit tahun ini. Adapun instalasi sistem penyimpanan tenaga surya pada pertengahan tahun ini telah mencapai jumlah total pemasangan pada tahun 2022.

Sistem tenaga surya berkembang pesat di negara dengan ekonomi terbesar di Eropa ini karena konsumen mencari alternatif bahan bakar fosil yang mahal menyusul penurunan pasokan dari Rusia tahun lalu.

BSW mengatakan bahwa mereka memperkirakan kapasitas terpasang tenaga surya yang baru tahun ini antara 9 hingga 11 gigawatt (GW), naik dari 7,4 GW pada tahun 2022, yang berarti peningkatan hingga 49 persen. Total output sebesar 5,3 GW dari sistem tenaga surya dipasang pada tahun 2021.

"Sekitar 159 ribu sistem tenaga surya perumahan dioperasikan pada kuartal pertama, melonjak 146% dari tahun ke tahun," kata BSW, dikutip dari Reuters, Minggu (18/6).

BSW juga mencerminkan lonjakan pesanan yang dibuat tahun lalu pada puncak krisis energi Jerman setelah invasi Rusia ke Ukraina dan berkurangnya kemacetan pasokan perangkat keras fotovoltaik tahun ini.

Lebih lanjut, kata BSW, permintaan pemilik rumah pribadi untuk sistem fotovoltaik dan penyimpanan tenaga surya meningkat lebih dari tiga kali lipat antara tahun 2019 dan 2022 dan satu dari lima pemilik rumah berencana untuk memasang sistem tenaga surya dalam 12 bulan ke depan,, mengutip data yang didaftarkan oleh Federal Network Agency dan survei YouGov yang dilakukan pada akhir bulan Mei.

"Sistem tenaga surya tidak mahal, jumlah pekerja terampil meningkat, situasi pengiriman membaik dan hambatan pasar semakin dihancurkan," ujar kepala BSW Carsten Koernig dalam sebuah pernyataan.

Menurut BSW, strategi fotovoltaik baru yang diharapkan akan melewati parlemen Jerman akhir tahun ini juga diharapkan dapat membantu memacu perluasan taman tenaga surya dengan menghilangkan hambatan pasar dan birokrasi.

"Produksi taman surya tahunan saat ini mencakup lebih dari 10 persen kebutuhan listrik negara, dan menambahkan bahwa ekspansi tenaga surya pada bangunan-bangunan komersial masih lemah dibandingkan dengan perumahan dan taman surya," tutur BSW.

Seperti diketahui, tenaga surya adalah energi yang diperoleh dari sinar matahari. Ini adalah sumber energi terbarukan yang sangat melimpah dan ramah lingkungan. Tenaga surya diekstraksi dan dikonversi menjadi listrik melalui penggunaan panel surya atau sel surya. Panel surya terdiri dari rangkaian sel surya, yang terbuat dari bahan semikonduktor seperti silikon, yang menghasilkan arus listrik saat terkena sinar matahari.

Proses konversi energi matahari menjadi energi listrik melibatkan efek fotovoltaik. Ketika partikel cahaya atau foton dari sinar matahari mengenai sel surya, mereka menyebabkan elektron dalam sel surya terlepas dari ikatan atom dan menghasilkan aliran listrik. Arus listrik ini kemudian dapat digunakan untuk menyediakan listrik bagi berbagai keperluan, termasuk penggunaan rumah tangga, industri, dan bahkan untuk memasok jaringan listrik secara keseluruhan.

Namun, ada juga beberapa tantangan dalam pemanfaatan tenaga surya, seperti biaya awal yang tinggi untuk instalasi panel surya dan ketergantungan pada kondisi cuaca yang mempengaruhi jumlah energi surya yang dapat dihasilkan. Namun, dengan perkembangan teknologi dan peningkatan kesadaran akan keberlanjutan, penggunaan tenaga surya terus meningkat di seluruh dunia.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top