Kapal Perang Inggris akan Berlayar di LTS
Foto: istimewaSYDNEY - Sebuah kapal perang Inggris akan berlayar dari Australia menuju perairan sengketa di Laut Tiongkok Selatan (LTS) untuk menjalankan misi kebebasan bernavigasi pada Maret mendatang. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pertahanan Inggris, Gavin Williamson, pada harian The Australian, Selasa (13/2) setelah menyelesaikan kunjungan selama dua hari ke Sydney dan Canberra.
"HMS Sutherland, sebuah kapal fregat antikapal selam, akan tiba di Australia pada pengujung pekan ini," kata Menhan Williamson.
Pernyataan Williamson ini dipastikan akan membuat berang Tiongkok yang selama ini mengklaim hampir keseluruhan kawasan perairan di LTS serta melakukan aktivitas reklamasi pembangunan infrastruktur seperti pembangunan landasan dan instalasi fasilitas militer di sejumlah pulau-pulau di sana.
"Kapal fregat itu akan berlayar melewati LTS saat perjalanan pulang. Misi ini menegaskan hak Angkatan Laut kami atas kebebasan bernavigasi di sana," kata Menhan Inggris itu, tanpa merinci apakah kapal perang Inggris itu akan berlayar sekitar 12 mil laut dari wilayah sengketa atau sekitar kepulauan buatan yang dibangun Tiongkok seperti yang kerap dilakukan kapal perang Amerika Serikat (AS). Dalam pernyataan lebih lanjut, Menhan Williamson menyokong keberadaan kapal perang AS di LTS.
Pada Januari lalu, Beijing menurunkan kapal perang untuk mengusir kapal perusak bersenjata misil milik Angkatan Laut AS dengan alasan kapal AS itu telah melanggar kedaulatan dengan berlayar amat dekat dengan sebuah gosong laut di perairan sengketa tersebut.
Menurut Menhan Williamson mengatakan bahwa amat penting jika sekutu-sekutu AS seperti Inggris dan Australia "menegaskan martabat mereka" di LTS. "AS meminta negara lain untuk bertindak lebih. Ini merupakan kesempatan bagi Inggris dan Australia bagi menjalankan kepemimpinan," ucap Williamson.
Saat ditanya soal rencana kapal perang Inggris akan melayari LTS, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Geng Shuang, menyatakan pada Selasa bahwa setiap negara memiliki kebebasan bernavigasi dan berlayar di LTS. "Kami hanya berharap negara-negara lain menghentikan untuk membuat masalah," kata Geng.
Protes Jepang
Pada saat bersamaan, pemerintah Jepang telah mengeluarkan nota protes resmi terhadap Beijing setelah 3 kapal penjaga pantai Tiongkok berlayar memasuki wilayah teritorial maritim Jepang yang ada di Laut Tiongkok Timur (LTT).
"Tiga kapal patroli Tiongkok sempat memasuki perairan Jepang dekat Kepulauan Senkaku selama 90 menit pada siang hari," demikian pernyataan penjaga pantai Jepang seperti dikutip kantor berita Kyodo.
Beijing menyebut Kepulauan Senkaku dengan nama Diaoyu.
Menurut direktur jenderal Biro Urusan Kelautan dan Asia di Kementerian Luar Negeri Jepang, Kenji Kanasugi, yang menyerahkan nota protes itu ke Kedutaan Besar Tiongkok di Tokyo, masuknya kapal Tiongkok itu merupakan sebuah pelanggaran terhadap kedaulatan. n AFP/SCMP/I-1
Redaktur: Ilham Sudrajat
Penulis: AFP
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Usut Tuntas, Kejari Maluku Tenggara Sita 37 Dokumen Dugaan Korupsi Dana Hibah
- 2 Keluarga Sido Muncul Kembangkan Lahan 51 Hektare di Semarang Timur
- 3 Satu Dekade Transformasi, BPJS Ketenagakerjaan Torehkan Capaian Positif
- 4 Pengamat: Rendahnya Pengetahuan Masyarakat Dieksploitasi "Pemain" Judol
- 5 KPI Minta Siaran Lagu ‘Indonesia Raya’ di Televisi dan Radio Digalakkan
Berita Terkini
- Dirut Bank Mandiri Sebut Indonesia Berperan Vital dalam Perubahan Iklim Global
- Generasi Muda Tak Perlu Cemas, Produk Berbahan Baku Herbal Diandalkan Hadapi Food Pleasure
- Wujudkan Keperdulian, PTP Nonpetikemas Gelar Sunatan Massal
- Pastikan Transaksi Nyaman saat Nataru, BNI Siapkan Rp19,74 T Uang Tunai
- Bawa Inovasi, Coway Optimalkan Penggunaan Water Purifier di Masjid Jabodetabek