Kapal Perang AS Berlayar di LTS
Kapal Perang AS | Sejumlah pelaut sedang menerima taklimat keselamatan di atas kapal perang USS Dewey milik Angkatan Laut AS yang sedang berlayar di LTS pada Mei 2017 lalu. Pada Jumat (3/11), USS Dewey dilaporkan sedang melakukan misi kebebasan bernavigasi di LTS dekat Kepulauan Spratly.
Foto: AFP/US NAVY/ Kryzentia WeiermannWASHINGTON DC - Sebuah kapal perusak Angkatan Laut AS melakukan Operasi Kebebasan Navigasi (FONOP) di Laut Tiongkok Selatan (LTS) pada Jumat (3/11), satu hari setelah transit di Selat Taiwan dengan kapal perang lain.
"Pada tanggal 3 November, USS Dewey (DDG 105) menegaskan hak dan kebebasan bernavigasi di LTS dekat Kepulauan Spratly, sesuai dengan hukum internasional," demikian pernyataan Armada ke-7 AS. "Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke kini telah keluar dari wilayah klaim berlebihan dan melanjutkan operasi di LTS," imbuh armada itu.
Pada Rabu malam, kapal perusak lainnya, USS Rafael Peralta, bersama dengan HMCS Ottawa milik Angkatan Laut Kerajaan Kanada, berlayar melalui Selat Taiwan hingga menempatkan militer Tiongkok dalam situasi siaga tinggi.
Beijing mengatakan pihaknya mengikuti dan memantau transit tersebut untuk secara tegas menjaga kedaulatan nasional serta perdamaian dan stabilitas regional.
Ini adalah pertama kalinya dalam enam bulan Angkatan Laut AS melakukan FONOP di dekat Kepulauan Spratly yang disengketakan. Sebelumnya pada April 2023, USS Milius melakukan FONOP dalam jarak 12 mil laut dari pulau buatan Mischief Reef yang dikembangkan dan dimiliterisasi sepenuhnya oleh Tiongkok.
LTS dan dua kepulauan utama di dalamnya yaitu Kepulauan Paracel dan Spratly, diklaim oleh sejumlah negara kawasan termasuk Tiongkok. Negara-negara tertentu mewajibkan kapal militer asing untuk memberikan pemberitahuan sebelum transit di perairan yang mereka klaim.
"Dengan terlibat dalam lintas damai tanpa memberikan pemberitahuan sebelumnya atau meminta izin dari salah satu penggugat, AS menentang pembatasan tidak sah yang diberlakukan oleh RRT, Taiwan, dan Vietnam," demikian bunyi pernyataan Armada ke-7 AS.
"Klaim maritim yang melanggar hukum dan meluas di LTS menimbulkan ancaman serius terhadap kebebasan laut. AS menentang klaim maritim yang berlebihan di seluruh dunia tanpa memandang identitas penggugat," imbuh mereka.
Tanggap Beijing
Beijing menyalahkan militer AS karena telah menargetkan Tiongkok di LTS. Wu Shicun, Presiden Institut Nasional Studi LTS mengatakan pada forum maritim di Vietnam pekan lalu bahwa semua operasi militer AS di perairan sensitif di LTS, jelas-jelas menargetkan Tiongkok.
"Struktur keamanan multilateral yang melawan terhadap Tiongkok juga muncul satu demi satu di LTS," kata Wu.
Sementara itu, muncul kabar bahwa pesawat perang Tiongkok telah menembakkan suar ke helikopter maritim Kanada di atas LTS pada pekan lalu.
Petugas udara Kanada mengatakan kepada reporterCNNdi atas kapal fregat AL Kanada, HMCS Ottawa, yang mengambil bagian dalam transit Selat Taiwan pada Rabu (1/11), bahwa suar tersebut dapat menyebabkan pesawat tersebut jatuh.
Helikopter Sikorsky Cyclone sedang mencari kapal selam yang terdeteksi sebelumnya ketika insiden itu terjadi,CNNmengutip petugas di kapal HMCS Ottawa.
- Baca Juga: India Sukses Uji Coba Misil Hipersonik
- Baca Juga: Jepang Prihatin Kehadiran Tentara Korut di Kursk
Sebelumnya pada 29 Oktober lalu, Kanada menuduh jet tempur J-11 Tiongkok secara agresif mencegat sebuah pesawat militer AU Kanada di Laut Tiongkok Timur (LTT), karena terbangdengan jarak lima meter dari pesawat Kanada tersebut. RFA/I-1
Berita Trending
- 1 Ini Gagasan dari 4 Paslon Pilkada Jabar untuk Memperkuat Toleransi Beragama
- 2 Irwan Hidayat : Sumpah Dokter Jadi Inspirasi Kembangkan Sido Muncul
- 3 Trump Menang, Penanganan Krisis Iklim Tetap Lanjut
- 4 Jerman Percaya Diri Atasi Bosnia-Herzegovina
- 5 Disbun Kaltim Fasilitasi Alih Fungsi Lahan Tambang Menjadi Perkebunan
Berita Terkini
- Martin Masih Merasa Emosional jadi Juara Dunia
- Timnas MLBB Women Siap Rebut Tiket Final Kejuaraan Dunia IESF 2024
- Petrokimia Gresik Pastikan Lolos ke Grand Final Usai Kalahkan TNI AL
- Menilik Upaya Xi Jinping untuk Mendorong Kerja Sama G20 saat Krisis Global
- New Delhi Tutup Sekolah karena Polusi Asap