Perkuat Inovasi, Arab Saudi Tetapkan Standar Baru dengan Operasi Jantung Dibantu Robot
Arsip - Petugas medis memantau kondisi pasien saat operasi reseksi hati menggunakan teknologi robotik di RSUP Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Kamis (24/10/2024).
Foto: ANTARA/Muhammad RamdanIstanbul - Rumah Sakit Spesialis dan Pusat Penelitian Raja Faisal (KFSHRC) di Riyadh, Arab Saudi berhasil melakukan implantasi jantung buatan HeartMate 3 Abbott yang dibantu robot, demikian disampaikan pihak rumah sakit.
Melalui pernyataan resmi rumah sakit yang dilaporkan Anadolu pada Kamis, diketahui operasi tersebut dilakukan pada seorang pasien berusia 35 tahun yang menderita gagal jantung stadium lanjut disertai dengan komplikasi ginjal dan paru-paru.
Setelah menjalani rawat inap selama 120 hari, pemulihan pasien berlangsung sangat cepat, hanya membutuhkan waktu empat hari di ruang perawatan intensif dan diperkirakan akan pulang dalam waktu 10 hari, jauh lebih cepat dari waktu pemulihan standar untuk prosedur serupa.
"Pencapaian ini menunjukkan kemampuan kami untuk menyeimbangkan inovasi yang berani dengan tindakan pencegahan keamanan yang ketat, memberikan solusi medis mutakhir yang mendefinisikan kembali kemungkinan dalam perawatan kesehatan," kata Dr. Bjorn Zoega, yang juga wakil CEO KFSHRC.
Ia menambahkan bahwa pencapaian tersebut memperkuat posisi Arab Saudi sebagai pemimpin global dalam inovasi medis.
Dr. Feras Khaliel, Kepala Bedah Jantung dan Direktur Program Bedah Robotik dan Minimal Invasif di pusat tersebut, memimpin operasi.
Khaliel menekankan ketepatan dan keamanan prosedur yang dibantu robot dan mencatat pasien tidak mengalami infeksi, perdarahan, atau komplikasi lainnya.
"Pasien kagum dengan bekas luka yang minimal, mencerminkan kemampuan canggih dari teknologi robotik," katanya.
HeartMate 3 yang dirancang untuk mendukung pasien dengan gagal jantung stadium lanjut, diimplantasi dengan bantuan robot untuk mengurangi trauma operasi dan waktu pemulihan.
Keith Boettiger, Wakil Presiden Bisnis Gagal Jantung Abbott, memuji kolaborasi dengan rumah sakit tersebut.
"Prosedur ini menggarisbawahi bagaimana inovasi dalam teknologi kesehatan dapat meningkatkan kualitas hidup secara signifikan," katanya.
Prosedur yang dibantu robot di KFSHRC merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengintegrasikan teknologi canggih ke dalam perawatan kesehatan.
Institusi ini sebelumnya telah meraih pengakuan global untuk transplantasi jantung dan hati robotik dan secara konsisten menempati peringkat di antara rumah sakit terbaik di dunia.
Institusi ini mengamankan posisi teratas di Timur Tengah dan Afrika dan menempati peringkat ke-20 secara global di antara 250 Pusat Medis Akademik teratas untuk tahun kedua berturut-turut.
Mereka juga diakui sebagai merek perawatan kesehatan paling bernilai di Arab Saudi dan Timur Tengah dalam peringkat Brand Finance 2024.
Berita Trending
- 1 Kurangi Beban Pencemaran Lingkungan, Minyak Jelantah Bisa Disulap Jadi Energi Alternatif
- 2 Keren Terobosan Ini, Sosialisasi Bahaya Judi “Online” lewat Festival Film Pendek
- 3 Laga Krusial PSG Kontra Manchester City
- 4 Pertamina JBT Jamin Pasokan BBM Aman di Tengah Bencana Alam di Jawa Tengah
- 5 Terus Dikebut Pembangunannya, Pembiayaan IKN Skema KPBU Capai Rp60,93 Triliun
Berita Terkini
- Manfaatkan Program Cek Kesehatan Gratis
- Kota Tangerang Jemput Bola, Buka 13 Loket Pajak
- Listrik Kawasan IKN Bakal Dipasok GIS yang Didesain Compact dan Canggih
- Menko PMK Pastikan Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Berjalan Lancar
- DPR: PPDB Baru Bakal Lebih Akomodatif, Menjawab Semua Persoalan yang Lalu