Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kanselir Jerman: Putin Harus Akui Tak Bisa Menang Perang Ukraina

Foto : Reuters

Presiden Rusia Vladimir Putin

A   A   A   Pengaturan Font

Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, Presiden Rusia Vladimir Putin hanya akan menghentikan "ambisi imperialisme" dalam perang di Ukraina jika mengakui dirinya tidak bisa memenangi perang itu.

"Itulah kenapa kita tidak akan menerima perdamaian apa pun yang didikte oleh Rusia dan itulah sebabnya Ukraina harus mampu menangkis serangan Rusia," kata Scholz dalam pidato pertamanya di Majelis Umum PBB, dikutip dari Reuters, Rabu (21/9).

Scholz mengatakan, akibat dari imperialisme perang Putin di Ukraina tidak hanya menjadi bencana bagi Eropa, tetapi juga bagi tatanan damai dunia yang berdasarkan aturan. Ia juga meminta PBB untuk membela tatanan itu dari mereka yang menginginkan sebuah dunia di mana "yang kuat menguasai yang lemah".

"Apakah kita melihat tak berdaya ketika beberapa (orang) ingin melemparkan kita kembali ke tatanan dunia di mana perang menjadi cara biasa dalam politik? Negara-negara merdeka harus bergabung dengan tetangga mereka yang lebih kuat atau penguasa kolonial? Kemakmuran dan hak asasi manusia menjadi keistimewaan bagi sedikit orang yang beruntung?" ucapnya.

"Atau apakah kita mengatur bersama untuk memastikan dunia multipolar abad 21 tetap menjadi dunia yang multilateral? Jawaban saya, sebagai seorang Jerman dan Eropa, adalah kita harus mengaturnya," tambahnya.

Untuk mencapai tujuan tersebut, kata dia, belahan bumi selatan perlu lebih banyak dilibatkan dalam urusan-urusan dunia. Menurutnya, tanggung jawab lebih besar akan mendatangkan keyakinan yang lebih besar.

Negara-negara sekutu Barat telah bersaing dengan Rusia untuk mendapatkan pengaruh diplomatik sejak Moskow memulai invasi di Ukraina pada 24 Februari 2022.

Scholz mengumumkan bahwa Berlin akan menjadi tuan rumah konferensi tentang rekonstruksi Ukraina pada 25 Oktober. Jerman akan membantu Pemerintah Kiev

"(dengan) biaya sangat besar untuk membangun kembali negara itu," tutur Scholz.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top