![Kampus Jangan Kerja Sama dengan Industri Rokok](https://koran-jakarta.com/images/article/phpph_3_l_resized.jpg)
Kampus Jangan Kerja Sama dengan Industri Rokok
![Kampus Jangan Kerja Sama dengan Industri Rokok](https://koran-jakarta.com/images/article/phpph_3_l_resized.jpg)
JAKARTA - Pimpinan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, seharusnya bisa membatasi bahkan menolak kerja sama dengan perusahaan rokok. Saat ini berbagai program perusahaan rokok sudah secara terang-terangan masuk ke semua elemen masyarakat, termasuk ke perguruan tinggi.
Hal tersebut dikatakan oleh Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Edy Suandi Hamid, dalam sebuah diskusi kelompok terfokus, di Jakarta, Selasa (29/1).
Edy mengatakan, setiap tahun ratusan perguruan tinggi terlibat kerja sama dengan industri rokok dalam berbagai program bantuan, seperti pendidikan, penelitian, hingga pengembangan minat dan bakat mahasiswa.
Menurut dia, perguruan tinggi yang masih bekerja sama dengan industri rokok sering kali "keliru" menafsirkan program-program tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). "Padahal, sebagai akademisi, mereka seharusnya bisa melihat bahwa itu bukanlah CSR, melainkan upaya industri rokok untuk menutupi dampak negatifnya melalui berbagai yayasan," tuturnya.
Oleh karena itu, Edy mendorong perguruan tinggi untuk aktif memelopori dan menciptakan gerakan pengendalian tembakau. Apalagi, mahasiswa merupakan kelompok elite generasi muda yang menjadi sasaran utama industri rokok.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya