Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Kebijakan Tiongkok

Kampanye Antipolusi Beijing yang Akan Ubah Dunia

Foto : istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Minggu 10-11 MARET 2018 BEIJING - Pemerintah Tiongkok saat ini sedang gencar- gencarnya memerangi polusi dan setiap kebijakan ramah lingkungannya tak hanya bisa mempengaruhi lingkup nasional namun juga dunia. Kebijakan ramah lingkungan Tiongkok akan mengubah segalanya mulai dari permintaan kendaraan listrik hingga produk komoditi lainnya.

Sebelumnya selama 4 dekade, Tiongkok merupakan negara penghasil karbon terbesar, namun saat ini Beijing berupaya mengubah itu namun tanpa mempengaruhi perekonomian melalui pembuatan kebijakan yang ramah lingkungan dan menjadi pemimpin inovasi teknologi.

Polusi di Tiongkok pada 2015 tercatat merupakan yang terparah. Kelompok riset independen Berkeley Earth memperkirakan polusi di Tiongkok bertanggung jawab atas 1,6 kematian warga Tiongkok per tahunnya.

Salah satu upaya untuk menurunkan polusi yang tak mengganggu perekonomian yaitu berpaling ke industri yang ramah lingkungan seperti mendominasi industri kendaraan bertenaga listrik. Industri besar bidang otomotif bertenaga listrik ini dipegang Tesla Inc milik Elon Musk. Tiongkok merupakan pangsa pasar kendaraan listrik terbesar dunia sejak 2015. Pada 2025 nanti, diperkirakan pangsa pasar kendaraan listrik di Tiongkok per tahunnya senilai 7 juta dollar AS.

Pada saat bersamaan, harga panel tenaga surya mengalami penurunan secara global dan semua ini berkat investasi terhadap energi bersih yang gencar dilakukan investor Tiongkok. Dua per tiga panel surya bahkan diproduksi di Tiongkok.

Tak hanya itu, Tiongkok pun terus mengembangkan industri teknologi tinggi dibidang energi terbarukan dan kendaraan ramah lingkungan dengan tujuan agar bisa jadi pemimpin industri dunia.

Tantangan Tesla

Melihat potensi pasar di Tiongkok, perusahaan Tesla pun bertekad untuk mendirikan pabriknya di Negeri Tirai Bambu itu. Elon Musk pun terus melakukan pendekatan dengan paajabat Tiongkok untuk memuluskan ambisinya dan ia pun tak ragu untuk menyeret Presiden AS, Donald Trump, dalam perang bisnis ini.

Adapun yang dilakukan Trump terhadap Tiongkok yaitu mengenakan pertambahan pajak impor atas kendaraan dari Tiongkok. "Semua ini karena Elon. Mereka (Tiongkok) sudah menyadari hal ini sejak lama dan diam saja selama ini. Ini harus berubah," kata Trump.

Karena aduan Musk, saat ini perang dagang terkait industri kendaraan bertenaga listrik masih menggantung. Sejauh ini Tiongkok hanya mau berkompromi jika Tesla bermitra dengan perusahaan lokal di Tiongkok.

Perang dagang yang dicetuskan Trump memang mengurangi peluang bisnis Tesla di Tiongkok. Namun Tiongkok bersikeras bahwa yang mereka butuhkan yaitu membangun teknologi ramah lingkungan yang sanggup bersaing secara global.

SCMP/Bloomberg/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top