Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Kami Semua Siap Berjuang dan Tidak Takut Mati"

Foto : Koran Jakarta / Selocahyo

Harus Diamputastasi - Mantan pejuang, Moekari, di tempat tinggalnya Perumahan Brimob, Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu. Dalam pertempuran, Moekari kehilangan kaki kirinya karena harus diamputasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Pengganti Brigjen Mallaby, Mayjend Robert Mansergh, menyebarkan ultimatum lewat udara yang berisi agar seluruh masyarakat Surabaya, terutama yang memegang senjata menyerahkan senjata. Waktu penyerahan ditentukan mulai pada 9 November pukul 18.00 hingga pukul 06.00 keseokan harinya (10 November). Jika hal itu tidak dilakukan, Surabaya akan digempur habis-habisan dan dihancurkan dari laut, udara, dan darat.

"Waktu itu saya diperintahkan mengumpulkan pamflet-pamflet itu untuk dibakar, supaya masyarakat tidak panik. Hari itu juga pengungsian besar-besaran terjadi, anak-anak dan wanita dibawa dengan truk dan kereta api ke luar Surabaya. Warga merasa sangat terhina, mereka serentak menolak menyerah, dan siap habis-habisan," papar Moekari.

Siapkan Pasukan

Moehammad Jasin selaku Komandan Polisi Istimewa atau kala itu juga dikenal sebagai Polisi Republik Indonesia (PRI) , mulai menyiapkan pasukan. Dia mengisahkan, para pemuda hanya memiliki perlengkapan terbatas namun tetap memiliki keberanian dan semangat untuk berjuang. Untuk memberikan semangat kepada arek-arek Suroboyo, semua anggota PRI melakukan konvoi keliling kota dengan membawa senjata yang mereka miliki sambil berteriak 'merdeka, merdeka, merdeka atau mati'.

"Kalau ingat saat itu saya merinding dan terharu. Perang di depan mata, dan betapa kita semua sudah siap berjuamg dan tidak takut mati. Buat apa takut, bahkan bangga bisa jadi bagian dari pertempuran. Waktu itu kata 'merdeka' bukan sembarangan, tapi benar-benar punya arti. Di sini kami sadar betapa mahalnya kemerdekaan. Kalau saya mati, syahid, karena ini perang suci," tuturnya.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top