Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Catatan Akhir Tahun

Kala Anies Tersandera Birokrasi

Foto : ANTARA/Muhammad Adimaja

Raih Penghargaan l Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Syafruddin (kanan) menyerahkan piagam penghargaan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) pada acara Penyampaian Hasil Evaluasi Unit Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2018 di Balai Kartini, Jakarta, Selasa (27/11).

A   A   A   Pengaturan Font

"Anies tersandera birokrasi. Karena pejabat yang ada sekarang merupakan hasil lelang zaman Ahok. Waktu itu banyak pejabat senior dinonjobkan. Dia lebih memilih pejabat baru yang masih muda dan belum banyak pengalaman. Sehingga, gubernur sekarang kesulitan memilih calon pejabat yang mumpuni," ujarnya

Terlebih, Anies pernah ditegur oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dalam perombakan pejabat yang dilakukannya beberapa waktu lalu. KASN merekomendasikan agar Anies mengembalikan pejabat eselon yang dicopot itu ke jabatan setara. Anies semakin ragu melakukan perombakan pejabat eselon ini.

Padahal, Anies telah membentuk panitia seleksi (Pansel) pejabat eselon ini. Namun, ruang lelang jabatan untuk eselon I dan eselon II hingga kini belum menampakkan hasilnya. Belasan kursi kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) pun masih diisi Plt. Dikabarkan, lelang jabatan ini diikuti oleh mantan pejabat yang pernah dipecat sebelumnya namun masih lama untuk pensiun.

"Kabarnya ada pejabat yang pernah dicopot mengikuti lelang jabatan ini. Seperti Sopan Adrianto yang sekarang non job melamar kembali jadi Kepala Dinas Pendidikan. Juga Ratna Diah Kurniati, yang sekarang Kepala Suku Dinas Badan Pengelola Aset Daerah melamar jadi Kadis Kehutanan," ujar Direktur Eksekutif Budgetting Metropolitan Watch, Amir Hamzah.

Baca Juga :
Evaluasi PTM

Kekosongan pejabat ini, ungkapnya, harus segera ditindaklanjuti oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan agar kinerja ASN DKI Jakarta tidak pincang. Saat ini, tidak sedikit ASN yang kehilangan arah karena pimpinannya belum definitif. Mereka bekerja tidak optimal dalam menjalankan program kerja yang telah direncanakan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top