Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kader Muhammadiyah Diminta Jangan Lugu Politik

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Kader Muhammadiyah memiliki potensi pemikiran yang cerdas dan jernih jika terjun ke dunia politik. Akan tetapi seringkali mereka lugu dalam menghadapi dinamika politik yang terjadi.

Bekal potensi yang cukup tersebut diharapkan memberi warna dalam dunia politik Indonesia. Menurut Ketua Organisasi dan Keanggotaan, Pemuda Muhammadiyah, Mukayat Al Amin, pemuda anggota Muhammadiyah semestinya bisa lebih memberikan warna bagi Negara Indonesia. Kalau tidak tentu akan diambil oleh orang lain.

"Apa yang kita lakukan hari ini saja tidak cukup, harus menjadi bagian dari kader bangsa, agar gerakan dakwah Muhammadiyah bisa melompat dan memberikan warna bagi bangsa dan negara kita," ungkapnya dikutip dari rilis PP Muhammadiyah, Jumat (25/3).

Di hadapan kader Pemuda Muhammadiyah di acara Workshop Kesekretariatan Kebendaharaan dan Keprotokolan Organisasi Pemuda Muhammadiyah, di SMK Muhammadiyah 1 Blora ini, Mukayat mengakui potensi Kader Muhammadiyah tidak kalah, bahkan bisa diadu dengan competitor.

"Selama ini banyak urusan kebangsaan yang diurus orang lain, kita tidak kalah soal kompetensi, pemikiran, kepintaran. Yang kalah kita Cuma siasat saja, pinter sih pinter tapi lugu, siasat itu yang penting," jelas.

Maka lebih baik orientasi pengkaderan harus bisa rubah, orientasi kebangsaan harus jelas. Sehingga bangsa kita dikelola oleh orang yang tepat. Orang yang tepat itu adalah kader-kader Pemuda Muhammadiyah.

Menurutnya, sudah saatnya kader Muhammadiyah menyiapkan diri dan menyiapkan program dan orientasi untuk menjadi kader bangsa. Yang tertarik di dunia politik silahkan nyaleg, tetapi harus dihitung yang benar dan tepat, jangan serampangan. Kader Pemuda Muhammadiyah pemetaannya harus jelas.

"Penting bagi kaum muda untuk melek politik, menjadi kader bangsa yang negarawan," tegasnya.

Maksudnya menjadi kader negarawan, itu yang berorientasi keberpihakan pada rakyat dan memperjuangkan rakyat kecil, pemberdayaan masyarakat, tujuannya untuk mensejahterakan umat. Tidak lupa dia berpesan agar penguasaan Iptek tidak dilupakan.

"Pemuda Muhammadiyah harus terus berorientasi tinggi, sesuai dengan bidang masing-masing, kalau tidak akan diambil orang lain. Orientasi kebangsaan maka harus oleh hikmah dalam kebijaksanaan sehingga muncul reorientasi kader bangsa dan tujuannya untuk mensejahterakan umat," tandasnya.


Redaktur : Eko S
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top