Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kacau, Parpol Ajukan Calon Menteri

A   A   A   Pengaturan Font

Hanya, Jokowi perlu memilih orang-orang baru. Jangan orang-orang itu saja. Orang yang sudah pernah menjadi menteri, janganlah dipilih lagi. Apa pun jasanya. Ini selain membosankan melihat orang-orang itu saja, perlu juga penyegaran dalam kabinet. Berilah kesempatan orang lain. Ada banyak orang Indonesia yang bisa menjadi menteri.

Apalagi dari Orba, Reformasi, hingga sekarang terus saja diangkat menjadi menteri. Mereka sudah generasi gaek. Sebaiknya, seperti dikatakan Jokowi sendiri, kabinet banyak diisi tenaga muda. Asal jangan tenaga muda dari partai yang rekam jejaknya tidak memiliki kapabilitas, tetapi sekadar mencari pekerjaan.

Koalisi memang di satu sisi telah menguntungkan Jokowi karena membantu secara vital meraih kursi presiden. Namun, diakui atau tidak, koalisi juga telah menelikung Jokowi, sehingga tidak bebas 100 persen dalam menentukan anggota kabinet.

Okelah, Jokowi tidak mungkin mengelak memberi jatah parpol. Namun, sebaiknya Jokowi membatasi diri memilih menteri dari parpol. Jangan lebih dari dua orang untuk tiap parpol. Apalagi parpol gurem yang tidak berjasa apa-apa, hanya menyatakan mendukung Jokowi, tidak perlu diberi jatah menteri. Parpol yang tidak masuk parlemen jangan dijatah. Dengan demikian akan banyak menteri berasal dari kaum profesional, bukan politikus yang bekerja mendua karena harus memikirkan memberi keuntungan partai, sehingga tidak fokus.

Dilema ini harus dapat dilewati dengan cerdas dan cermat agar jangan salah memilih menteri, sehingga harus diganti di tengah jalan. Rakyat berharap nama-nama anggota kabinet benar-benar orang yang tepat, kapabel, mau bekerja keras, jujur, kredibel, muda, dan sehat. Setop menteri-menteri yang sudah tua.

Komentar

Komentar
()

Top