Kabinet, Perbanyak Profesional
Kepemimpinan Jokowi sebagai presiden akan tampak jika mampu menyusun kabinet dengan mempertimbangkan beberapa faktor. Di antaranya, lebih memberi jatah kalangan profesional ketimbang unsur parpol. Terlebih di pos-pos strategis seperti kementerian ekonomi, perdagangan, perindustrian, pertanian, pendidikan, kesehatan, dan sumber daya energi.
Hal ini penting agar kementerian yang mengurusi persoalan strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak dapat dipimpin sosok profesional, berintegritas, dan progresif. Selain itu, menteri dari kalangan profesional biasanya disambut positif oleh pasar dan pelaku industri pada umumnya.
Jokowi diharapkan memberi kesempatan kaum muda masuk ke dalam jajaran kabinet. Ini tidak hanya sebagai bentuk keberpihakan negara pada kaum muda, namun juga sebuah strategi menyelesaikan persoalan bangsa. Selama ini, kabinet cenderung dikuasai golongan tua, bahkan sosok-sosok bagian Orde Baru.
Maka, tidak mengherankan bila pendekatan dalam menyelesaikan persoalan acapkali tidak progresif, lamban, dan terkesan kaku. Keterlibatan anak muda dalam kabinet diharapkan mampu memberi perspektif baru dalam melihat persoalan kebangsaan dan kenegaraan, sehingga muncul gagasan-gagasan progresif serta dinamis.
Presiden harus memastikan pembantunya memiliki rekam jejak yang bersih, jauh dari korupsi, tidak melanggar hak asasi manusia maupun kasus hukum lainnya. Di periode kedua kepemimpinannya, dia jelas akan lebih gesit bekerja jika dikelilingi jajaran pembantu yang tidak memiliki beban persoalan terkait hukum dan HAM masa lalu.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya