Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Kabar Buruk Bagi Putin! Kesepakatan Damai Gagal, NATO Nekat Dirikan Pangkalan Militer Dekat Rusia

Foto : Piotr Malecki Via History

Bendera NATO

A   A   A   Pengaturan Font

Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terus menegaskan keinginan membangun pangkalan militer di Eropa Timur yang berdekatan dengan teritori Rusia.

Mircea Geoana, Wakil Sekretaris Jenderal NATO, menekankan NATO tidak lagi terikat dengan komitmennya untuk melebarkan sayap keanggotaan ke negara-negara Eropa timur. Geoana juga menegaskan bahwa blok itu tak perlu lagi menahan diri untuk menempatkan pasukan di Eropa timur,

Hal itu disampaikan langsung oleh Geoana ketika berbicara di ibu kota Lithuania, Vilnius, pada Minggu (29/5).

"Mereka (Rusia) mengambil keputusan, mereka membuat kewajiban untuk tak menyerang negara tetangganya, yang kini malah mereka lakukan, dan melakukan konsultasi reguler dengan NATO, yang tidak mereka lakukan," kata Geoana dikutip dari AFP.

"Jadi saya rasa undang-undang pendiri ini tidak berfungsi karena Rusia," lanjutnya.

Geoana mengatakan Rusia telah 'membatalkan' keterikatannya dengan NATO dalam Undang-Undang Pendirian NATO-Rusia pada 1997, dengan menyerang Ukraina dan menangguhkan dialog dengan aliansi tersebut.

Dalam aturan tersebut, keduanya setuju untuk "mencegah penempatan pasukan konvensional yang dapat mengancam beberapa wilayah Eropa yang disepakati, termasuk Eropa Tengah dan Timur". Kesepakatan itu sekaligus ditujukan untuk mengembalikan kembali relasi Rusia dengan NATO.

Geoana merujuk Pasal 5 NATO mengenai pertahanan kolektif. Pasal itu menyatakan serangan terhadap satu negara NATO merupakan serangan bagi seluruh anggota blok itu.

"Sekarang, kami tak memiliki batasan untuk menempatkan postur yang kuat di wilayah timur dan untuk memastikan seluruh meter persegi wilayah NATO dilindungi oleh Pasal 5 dan sekutu kami," ungkap Geoana.

Namun, Geoana tidak memberikan detail lebih lanjut mengenai penempatan pasukan di Eropa timur. Kendati dirinya mengantisipasi keberadaan (pasukan NATO) yang meningkat, fleksibel, dan berkelanjutan.

Sementara itu, AFP menuturkan serangan Rusia di Ukraina menuntut lebih banyak pasukan di wilayah mereka. Penempatan tersebut termasuk membentuk brigade untuk menggantikan kelompok taktis yang ditempatkan pada 2017 lalu.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top