Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Kabar Buruk Bagi Putin! Diplomat Rusia Bongkar Kebohongan dan Propaganda Menlu Rusia dalam Invasi Ukraina Demi Hal Mengejutkan Ini

Foto : Reuters

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov

A   A   A   Pengaturan Font

Seorang diplomat top Rusia, Boris Bondarev, mengecam praktik "kebohongan dan tidak profesionalisme" yang berkembang di Kementerian Luar Negeri Rusia dan secara khusus menyasar Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov atas invasi Rusia ke Ukraina.

"Dalam 18 tahun, dia (Lavrov) berubah dari seorang intelektual profesional dan berpendidikan menjadi orang yang terus-menerus menyiarkan pernyataan yang bertentangan dan mengancam dunia dengan senjata nuklir!" tulis Bondarev, seperti dikutip dari The Associated Press.

Dalam pernyataannya dalam bahasa Inggris, yang dirinya kirim melalui email ke sekitar 40 diplomat dan lainnya, Bondarev mengatakan otoritas Rusia menggunakan invasi ke Ukraina untuk mencapai kemewahan.

"Mereka yang merencanakan perang hanya menginginkan satu hal, yakni untuk tetap berkuasa selamanya, tinggal di istana hambar yang sombong, berlayar di kapal pesiar yang sebanding dalam tonase. dan biaya untuk seluruh Angkatan Laut Rusia, menikmati kekuatan tak terbatas dan impunitas penuh."

"Hari ini, Kementerian Luar Negeri (Rusia) bukan tentang diplomasi. Ini semua tentang penghasutan, kebohongan, dan kebencian," tambahnya.

Berbarengan dengan pernyataannya, Budanov telah mengundurkan diri dari jabatannya seraya mengkritik perang Rusia di Ukraina dan menyebutnya sebagai "perang agresif yang dimulai" oleh Presiden Rusia Vladimir Putin. Lebih lanjut dirinya juga menyebut hal itu sebagai degradasi politik negaranya.

"Selama dua puluh tahun karir diplomatik saya, saya telah melihat perubahan yang berbeda dari kebijakan luar negeri kami, tetapi saya tidak pernah merasa malu dengan negara saya seperti pada 24 Februari tahun ini," tulisnya, menyinggung tanggal invasi Rusia.

Kantor berita AP menuturkan pengunduran diri itu merupakan pengakuan publik yang jarang terjadi mengenai ketidakpuasan tentang perang Rusia di Ukraina di antara korps diplomatik Rusia. Itu terjadi pada saat pemerintah Putin telah berusaha untuk menindak perbedaan pendapat atas invasi dan memadamkan narasi yang bertentangan dengan garis pemerintah Rusia tentang bagaimana "operasi militer khusus" berjalan.

"Perang agresif yang dilancarkan oleh Putin melawan Ukraina, dan pada kenyataannya melawan seluruh dunia Barat, bukan hanya kejahatan terhadap rakyat Ukraina, tetapi juga, mungkin, kejahatan paling serius terhadap rakyat Rusia," tulis Bondarev.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top