Junta Tuding Ada Negara Sengaja Perpanjang Konflik
Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing
Foto: AFP/TASS/SERGEI BOBYLYOVNAYPYIDAW - Pemimpin junta Myanmar, Min Aung Hlaing, menuding beberapa negara menginginkan konflik di Myanmar terus berlanjut, dengan mempersenjatai serta memasok pangan dan uang bagi kelompok-kelompok perlawanan bersenjata.
"Beberapa negara asing menginginkan adanya konflik bersenjata dan ikut campur di Myanmar, dengan menyediakan uang, makanan, obat-obatan, senjata dan amunisi, teknologi, dan logistik kepada pemberontak bersenjata dan kelompok teroris dari berbagai kalangan politik, membantu media jahat untuk melancarkan perang psikologis," kata Min Aung Hlaing seperti dikutip oleh harian Global New Light of Myanmar, Selasa (6/8).
Min Aung Hlaing juga mengatakan bahwa sejumlah kelompok etnis telah mendirikan fasilitas produksi senjata, amunisi, dan bahan peledak di beberapa wilayah perbatasan Myanmar-Tiongkok.
"Mayoritas amunisi yang disita oleh pasukan keamanan adalah produk dari pabrik-pabrik ini. Membangun pabrik-pabrik ini bukanlah situasi yang biasa. Perlu mengeluarkan kekuatan moneter dan teknologi. Jadi, perlu untuk menganalisis sumber-sumber kekuatan moneter dan teknologi," kata dia. SB/Ant/Sputnik-OANA/I-1
Berita Trending
- 1 Batas Baru Bunga Harian Pinjaman Online Mulai Diberlakukan, Catat Perubahannya
- 2 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 3 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 4 Ini Pangkostrad yang Baru
- 5 Banjir Impor Turunkan Utilisasi Industri Hingga 10 Persen
Berita Terkini
- Citilink Fokus Restorasi Pesawat agar 56 Armada Dapat Terbang
- Di Tengah Ketegangan, Taiwan Cari Kemudahan Pariwisata dengan Tiongkok
- Target kunjungan wisatawan mancanegara 2025
- Jalan tol fungsional Klaten-Prambanan ditutup
- Perkuat Kolaborasi, KBRI Astana: Hubungan RI dengan Kazakhstan dan Tajikistan Terus Meningkat