Junta Serukan Solusi Politik dengan Kelompok Etnis
Patroli Militer I Sejumlah anggota militer junta berpatroli dengan menaiki truk di pusat Kota Yangon pada Senin (4/12). Pada Selasa (5/12), pemimpin junta menyerukan agar kelompok etnis bersenjata yang melawan militer di seluruh negeri untuk menemukan solusi politik.
Pemimpin junta menawarkan solusi politik ke kelompok etnis bersenjata yang melawan militer di seluruh negeri dengan alasan masyarakat di wilayah konflik bisa terkena dampak buruk.
YANGON - Pemimpin junta Myanmar telah meminta kelompok etnis bersenjata yang melawan militer di seluruh negeri untuk menemukan solusi politik, lapor media pemerintah melaporkan pada Selasa (5/12).
Junta belum pulih dari serangan terkoordinasi di dekat perbatasan dengan Tiongkok, India, dan Thailand, yang menurut para analis merupakan ancaman terbesar terhadap pemerintahannya sejak mereka merebut kekuasaan pada 2021.
Pemimpin junta Min Aung Hlaing memperingatkan bahwa jika organisasi bersenjata terus bertindak bodoh, penduduk di wilayah terkait akan terkena dampak buruk, menurutGlobal New Light of Myanmar.
"Kehidupan masyarakat perlu diperhatikan dan organisasi-organisasi tersebut perlu menyelesaikan permasalahannya secara politik," ujar dia.
Myanmar memiliki lebih dari selusin kelompok etnis minoritas bersenjata, banyak di antaranya menguasai wilayah di wilayah perbatasan negara dan berperang melawan militer sejak kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya